Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, –sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya.
Mari kita bersyukur atas apa yang Tuhan anugerahkan kepada kita sampai hari ini. Kita boleh menikmati apa yang boleh kita kerjakan, kita boleh merasakan apa yang kita bangun dalam hidup ini, kita boleh melihat sukses anak-anak kita, kita boleh menggenggam apa yang selama ini menjadi kerinduan dan harapan kita, dan banyak berka lain yang boleh kita rasakan. Semua ini karena anugerah dan kemurahan Tuhan.
Peringatan yang keras kepada umat Tuhan sehubungan dengan apa yang telah mereka perbuat kepada sesama dan kepada Tuhan. Amos mengingatkan bahwa ketika mereka telah menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak dari mereka akibatnya adalah mereka tidak akan menikmati segala sesuatu yang selama ini telah mereka usahakan dan dapatkan. Rumah yang mereka dirikan tidak akan didiami dan kebun anggur yang indah tidak akan diminum anggurnya. Apa artinya semua ini?. Tuhan menghukum mereka yang melakukan penindasan kepada sesama yang berakibat pada tidak akan dinikmatinya apa yang telah menjadi milik mereka. Dengan kata lain, menginjak dan menindas orang lain akan berakibat fatal terhadap kehidupan diri sendiri.
Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa apabila kita hidup maka hiduplah untuk menjadi berkat, bukan menindas, memeras dan menginjak-injak orang lemah. Sebab lambat atau cepat akibat dari perbuatan kita maka kitapun tidak akan menikmati apa yang telah kita bangun dalam hidup ini. Mengapa demikian? Karena Tuhan tidak akan berkenan atas hidup umatNya yang jauh dari tindakan-tindakan yang menghidupkan orang lain. Kiranya kita menjadi umat yang setia kepada Tuhan dan akhirnya berdampak pada kehidupan yang memberikan kehidupan bagi orang lain.
(Vence Caroles)
