Menlu RI Buka Kegiatan Regional Seminar: The Un Convention Against Torture: Building Robust Preventive Frameworks

SUARAMANADO, Bali : “No person shall be subject to torture or cruel, inhuman or degrading treatment or punishment” digaungkan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam sambutannya pada pembukaan Regional Seminar: The UN Convention Against Torture: Building Robust Preventive Frameworks.

Seminar Regional diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Convention against Torture Initiative (CTI) dan Norwegian Centre for Human Rights (NCHR), dengan tema Legislative drafting and implementation of safeguards against torture and other ill-treatment in practice – the way forward in the Asian region.

Seminar Regional yang berlangsung tanggal 20-22 April ini dihadiri oleh perwakilan dari 30 negara di Kawasan Asia dan Pasifik, kementerian dan lembaga negara, National Human Rights Institution, dan pemangku kepentingan lainnya, yang hadir secara fisik maupun virtual.

Selain Menlu RI, ikut memberikan sambutan Duta Besar Chile di Indonesia, Gustavo Ayares Ossandón, dan Deputy State Secretary Kementerian Luar Negeri Swiss, Johannes Matyassy selaku perwakilan anggota CTI Group of Friends.

​Dalam sambutannya, Menlu Retno menekankan 3 (tiga) poin utama, yaitu:

Pertama, pentingnya memperkuat infrastruktur hukum sebagai dasar yang kuat untuk melawan penyiksaan.

Kedua, pentingnya pelatihan dan pengembangan kapasitas dalam implementasi United Nations Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (UNCAT). Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama antar-negara dan sharing best practices dalam mencegah penyiksaan dan implementasi UNCAT.

Ketiga, pentingnya upaya Negara dalam melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil untuk memperkuat upaya anti-penyiksaan.

Penyelenggaraan Seminar Regional ini diharapkan dapat menjadi forum bagi negara-negara di kawasan untuk sharing best practices dalam upaya memperkuat kapasitas aparatur negara/keamanan dalam implementasi UNCAT. Selain itu, Seminar Regional ini juga diharapkan dapat membantu mempromosikan ratifikasi regional penuh UNCAT sebagai alat utama bagi negara untuk memberantas penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang lainnya.

Sumber : kemlu.go.id

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *