SUARAMANADO, Manado : Diantara semua keinginan manusia tidak semua tercapai, tidak semua keinginan mulus seperti yang diharapkan.
Semua orang ingin menunjukkan eksistensi dirinya. Namun kemampuan setiap orang untuk mewujudkan hasratnya berbeda-beda. Dan berbeda pula perilaku untuk menyikapinya.
Namun, ketika orang itu berada di posisi yang jauh lebih baik dari sebelumnya terkadang malah lupa terhadap proses yang membuat dirinya berada di keadaan sekarang.
Pesan mendalam ini disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Prof Dr Olly Dondokambey SE saat melantik 5 Penjabat Bupati dan Walikota di Aula Mapalus, Senin (25/9/2023).
Kelima Pj Bupati dan Walikota tersebut yaitu; Pj Walikota Kotamobagu, Asripan Nani (Asisten II Sekdaprov Sulut), Pj Bupati Bolaang Mongondow Utara, Sirajudin Lasena (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulut), Pj Bupati Minahasa Jemmy Kumendong (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulut), Pj Bupati Minahasa Tenggara Ronald Sorongan (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulut) dan Pj Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Joi Oroh (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulut).
Mereka dilantik untuk mengisi kekosongan kepemimpinan karena masa jabatan kepala daerah tersebut berakhir pada 25 September 2023. Adapun Pilkada serentak digelar pada tahun 2024.
Pelantikan ditandai dengan pengucapan sumpah/janji oleh Gubernur Olly diikuti lima Pj Bupati/Walikota dan disaksikan rohaniwan.
Dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan pakta integritas serta penyematan tanda jabatan. Dan dilanjutkan dengan serah terima jabatan yang lama kepada Pj Bupati dan Walikota yang baru.
Dalam sambutannya, Gubernur Olly mengutip filosofi Jawa yaitu kuoso nggendong lali atau dalam bahasa Indonesia yakni kuasa memanggul lupa.
Orang nomor satu di Sulut ini mengingatkan kepada 5 Pj Bupati dan Walikota yang baru dilantik agar menjawab kepercayaan ini dengan bekerja optimal dan tak melupakan proses dan loyalitas untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar layak memimpin kabupaten dan kota.
“Ketika kekuasaan di dapat, maka kekuasaan yang dimiliki bisa membuat yang berkuasa menjadi ‘lupa’. Bisa lupa asal usul, lupa teman, lupa keluarga, lupa dengan kolega, lupa pada proses awal kekuasaan didapat, lupa pada kegunaan kekuasaan itu untuk apa, lupa pada hakekat kekuasaan itu bermakna untuk apa. Bisa juga lupa cara berterima kasih. Lupa menempat kan diri. Lupa pada jati diri. Lupa pada sangkan paraning dumadi,” kata Olly.
Adapun tujuan utama sangkan paraning dumadi ialah agar seorang manusia dapat mengenali dirinya sendiri. Sehingga, nantinya manusia tahu tentang dari mana asal hidupnya, bagaimana dia harus menjalani kehidupan di dunia ini, dan tujuan yang harus ia capai dengan kehidupannya.
Artinya Gubernur Olly tegas mengingatkan seluruh Pj Bupati dan Walikota tak lupa diri ketika mereka mulai memimpin daerahnya dengan menjaga integritas, dedikasi dan bertanggungjawab.
“Jadi pemimpin, haruslah mampu menjalankan tugas dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Olly mengingatkan Pj Bupati dan Walikota untuk dapat memprioritaskan kepentingan daerah dibandingkan dengan kepentingan pribadi termasuk menyukseskan Pemilu dan Pilkada 2024 agar berjalan aman dan lancar.
“Jadi saat jalankan tugas ingat baik-baik pesan ini karena ketika mendapatkan kekuasaan kadang-kadang kita hanya melihat terangnya lampu, tidak melihat sisa gelapnya. Amanat yang diberikan perlu dilaksanakan dengan baik dalam menghadapi tahun-tahun politik,” tukasnya.
Diketahui, pengisian Pj Bupati maupun Pj Walikota diusulkan Gubernur dan DPRD masing-masing daerah.
Sementara untuk penetapannya merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini yaitu Mendagri.
Turut hadir dalam kegiatan, Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris TP-PKK Sulut Kartiva Devi Kandouw-Tanos, Sekdaprov Steve Kepel dan jajaran Pemprov Sulut serta Bupati/Walikota se-Sulut. (Dkips).
Sumber : sulutprov.go.id