SUARAMANADO, Majalengka : Empat hari dirawat inap di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Yudhiyanto (44) akhirnya pulang ke Majalengka, Jumat (24/3). Pria 44 tahun itu harus menghadapi pisau bedah untuk mengatasi luka bakar yang dialaminya.
Tindakan operasi ini merupakan langkah tindaklanjut arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, melalui Sentra Terpadu “Inten Soeweno” (STIS) di Cibinong.
“Baru banget selesai (dioperasi). Baru aja pulang kemarin, Jumat (24/3), setelah empat hari rawat inap di RSHS Bandung pasca tindakan operasi,” kata Pekerja Sosial dari STIS di Cibinong, Halimeh saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Minggu (26/3).
Sebelumnya, peristiwa yang menimpa Yudhi ini terjadi pada usaha bengkel las mandiri bersama temannya di Bandung, awal Februari lalu.
Akibat kesalahan teknis ketika tengah memotong besi menggunakan las, tabung gas meledak sehingga menyebabkan luka bakar pada wajah, leher dan kedua punggung, hingga pergelangan tangannya.
Halimeh, yang mendampingi selama proses pengobatan, mengatakan informasi tentang Yudhi ini tersiar lewat media baru-baru ini. Pihaknya lantas mendapat tugas langsung dari Kepala Sentra atas arahan Mensos Risma.
“Berita diterima itu Rabu (8/3). Besoknya, Kamis (9/3), kami berangkat. Malam itu juga, kami tiba di kediaman orangtua korban di Majalengka. Ini pesan langsung dari Bu Mensos, yang menginstruksikan tindaklanjut penanganan pada STIS,” katanya.
Sebelum tim STIS tiba, Halimeh menuturkan, sudah sempat dilakukan penanganan mandiri dari pihak keluarga pasca kejadian.
“Sudah sempat dirawat di RSUD Majalengka selama 9 hari, sudah ada tindaklanjut pembersihan luka. Pada beberapa bagian, luka bakarnya sudah mengering, tinggal sisa sekian persen aja yang belum ngelupas,” ucapnya.
Berhubung setelah 9 hari tidak pernah kontrol lagi ke rumah sakit, lanjutnya, Jumat (10/3), tim membawa Yudhi ke RSUD Majalengka, tempat ia mendapatkan penanganan pertama untuk kontrol. Setelah itu, tim juga meminta rujukan berobat ke RSHS Bandung.
Yudhi pun dibawa ke RSHS Bandung, Senin (13/3). “Senin (13/3), ketemu dokter bedah kulit RSHS Bandung. Katanya, harus ada tindakan. Jadi, langsung dibikinin jadwal untuk operasi. Terus, Selasa (14/3), cek lab, segala macamnya itu,” kata Halimeh menjelaskan.
Kemudian, ia melanjutkan, dapat jadwal untuk operasi pada Selasa pekan depannya (21/3). “Sebelum tanggal operasi itu, Seninnya (20/3), sudah harus di rumah sakit lagi, sudah harus rawat inap. Jadi, Minggu sore (19/3), kami berangkat ke Bandung untuk daftar rawat inap,” tuturnya.
Tindakan operasi, berupa berupa pembersihan luka yang masih menempel di area wajah dan leher, serta implan kulit di area leher, masih harus dilakukan mengingat kondisi Yudhi yang kesulitan ketika mendongak atau menoleh ke arah tertentu sehingga langkah ini diambil oleh dokter kulit yang menangani Yudhi.
Sepanjang operasi, Kemensos terus mendampingi Yudhi. Selain pendampingan selama proses pengobatan, Kemensos juga membantu pembayaran pemeriksaan Yudhi di RSUD Majalengka dan RSHS Bandung.
“Kami bantu semua pembayarannya, baik yang kemarin check up di Majalengka, maupun operasi dan rawat inap di Bandung ini. Karena kondisi pasiennya umum, belum punya BPJS, jadi kami bantu,” kata dia.
Sebagai bantuan jangka pendek, Kemensos juga membantu kebutuhan dasar Yudhi. Adapun, bantuan jangka panjang, rencananya diberikan berupa bantuan modal usaha soto mie bagi ibunya.
“Setelah selesai seluruh rangkaian pengobatan Kang Yudhi, segera kami tindaklanjuti untuk bantuan usahanya,” sambungnya.
Kondisi Yudhi sendiri telah bercerai dari mantan istri pada 2018 lalu. Di Majalengka, ia tinggal dan dirawat oleh ayah kandung dan ibu sambungnya.
Sejak kejadian itu, usahanya di Bandung terpaksa tutup. Seluruh barang di tempat usahanya dijual untuk Yudhi bisa pulang ke Majalengka. Dengan kondisinya saat ini, ia juga belum bisa kembali bekerja.
Kemensos masih akan terus memantau perkembangan kesehatan Yudhi pasca operasi. Pada Senin (3/4) mendatang, tim STIS akan kembali mendampingi Yudhi yang dijadwalkan akan kontrol di RSHS Bandung.
Sumber : kemensos.go.id