SUARAMANADO, Jakarta : Diplomasi finansial menjadi salah satu misi penting yang akan dilakukan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani selama penugasannya sebagai kepala Perwakilan RI di AS. Hal tersebut ditegaskan Dubes Rosan (27/06) saat persiapan webinar rutin Bincang Karya (Bianka) yang dilaksanakan KBRI Washington, D.C. pada Selasa (28/06) waktu AS.
“Aktivitas diplomasi finansial yang akan diintensifkan adalah meningkatkan hubungan dengan perusahaan investasi kelas dunia yang saat ini hanya dikuasai oleh 17 perusahaan yang mayoritas ada di AS,” ujar Dubes Rosan.
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan perusahaan investasi terbesar di dunia ‘BlackRock’ merupakan perusahaan yang berperan sebagai manajer aset. Total aset yang dikelola hampir USD10 triliun pada 31 Maret 2022 atau 10 kali lebih besar dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Perusahaan investasi ini berinvestasi di hampir seluruh dunia dan menguasai investasi hampir USD100 triliun,” ungkap Dubes Rosan.
Dalam penjelasannya, Dubes Rosan mengatakan Pemerintah Indonesia umumnya melakukan roadshow ke negara pusat keuangan dunia, seperti Singapura, Hongkong, Jepang, London, dan New York. Saat ini, fokus diplomasi finansial akan dilakukan di New York sebagai pusat keuangan dunia terbesar.
“Melakukan roadshow kepada 17 perusahaan investasi di AS dapat berdampak terhadap peningkatan kepercayaan perusahaan investasi dunia pada Indonesia dan menyampaikan hal positif yang Pemerintah Indonesia sudah lakukan, seperti Omnibus Law,” kata Dubes Rosan.
Terkait diplomasi finansial, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Popy Rufaidah menyatakan bahwa diplomasi finansial yang dijalankan Dubes Rosan menjadi salah satu bagian penting dalam peningkatan kerjasama bidang pendidikan dan riset untuk bidang keuangan yang selama ini dilaksanakan antara perguruan tinggi dari AS dan Indonesia. Sementara, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho menyebut diplomasi finansial menjadi salah satu langkah konkret penguatan hubungan bidang keuangan Indonesia dan AS.
Sumber : kemenkeu.go.id