SEAMEO BIOTROP Menginisiasi Pembuatan Pangkalan Data Keanekaragaman Hayati

SUARAMANADO, Bogor : Biodiversitas atau yang lebih dikenal sebagai keanekaragaman hayati adalah suatu aspek lingkungan yang perlu kita jaga selaku makhluk hidup yang tinggal di bumi. Biodiversitas meliputi semua kehidupan di atas bumi, termasuk tumbuhan, hewan, mikroorganisme, berbagai materi genetik yang dikandungnya serta ekosistem tempat hidupnya.

Untuk memantau perubahan keanekaragaman hayati tersebut, diperlukan database (pangkalan data) yang berkualitas tinggi, yang khusus dibangun untuk memuat berbagai data dan informasi tentang keanekaragaman hayati sesuai ekosistem dan waktu, sehingga memuat data yang selalu terbarukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pangkalan data tersebut selanjutnya akan berkembang sesuai dengan perubahan yang terjadi.  Ke depannya, pangkalan data keanekaragaman hayati merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan identifikasi perubahan ekosistem serta upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Dalam rangka membangun pangkalan data yang berkualitas tinggi, selalu dapat terbarukan dan dapat dipertanggungjawabkan, SEAMEO BIOTROP menyelenggarakan Lokakarya dan Diskusi Terpumpun tentang Pengembangan Kerangka Pangkalan Data Keanekaragaman Hayati (Workshop and Focus Group Discussion on Development of Biodiversity Database Framework) pada tanggal 6 Juli 2022.  Acara ini dilaksanakan secara luring dan daring, serta dihadiri oleh 139 peserta, yang berasal dari berbagai universitas dan lembaga penelitian.

Dalam sambutannya, Zulhamsyah Imran, Direktur SEAMEO BIOTROP menyatakan bahwa SEAMEO BIOTROP memiliki dan memelihara berbagai koleksi herbarium tanaman gulma, tanaman invasif, koleksi kapang serta serangga hama gudang yang berguna untuk penelitian dan pengujian.

Koleksi yang ada di SEAMEO BIOTROP seluruhnya memiliki nilai historis karena telah dikoleksi dari sejak berdirinya SEAMEO BIOTROP pada tanggal 6 Februari 1968.  Koleksi herbarium SEAMEO BIOTROP telah disimpan dalam bentuk pangkalan data herbarium sehingga dapat diakses oleh para peneliti dari seluruh dunia.

Selanjutnya, Direktur Zulhamsyah juga menyampaikan bahwa luaran dari kegiatan ini sesuai dengan slogan SEAMEO BIOTROP “Save Biodiversity”.  “Lokakarya dan Diskusi Terpumpun ini merupakan sarana pembelajaran dan berbagi informasi untuk pengembangan manajemen data keanekaragaman hayati di tingkat internasional,” tuturnya dalam pembukaan.

Acara ini menghadirkan berbagai narasumber yang merupakan pakar keanekaragaman hayati dari berbagai negara, yaitu Dr. Pieter Pelser dari University of Canterbury, New Zealand, Dr. Iman Hidayat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Supriyanto, S. Si, M. Kom dari IPB University dan Mr. Vongvilay Vongkhamsao sebagai Direktur Jenderal Pusat Penelitian Hutan, Kementerian Pertanian dan Kehutanan dari Lao PDR.

Materi yang disampaikan beserta narasumber dalam acara ini adalah 1) Lessons learned from the development of Co’s Digital Flora of the Philippines (CDFP) oleh Prof. Dr. Pieter Pelser (University of Canterbury, New Zealand); 2) Development of biodiversity database framework for fungi oleh Dr. Iman Hidayat (Indonesian Innovation and Research Body, BRIN); serta 3) Biodiversity database development methods and techniques oleh Dr. Supriyanto, S.Si, M.Kom (IPB University).

Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman spesies, keanekaragaman genetika dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman hayati menjadi indikator penting dalam sistem ekologi serta berfungsi sebagai sarana untuk mengetahui apakah terjadi perubahan signifikan dalam sistem ekologi tersebut.

Berbagai kegiatan yang dilakukan di muka bumi ini mengakibatkan berbagai kerusakan ekosistem, seperti kerusakan dan alih fungsi hutan, kebakaran hutan, pencemaran air, tanah dan udara serta perubahan iklim. Kerusakan ekosistem mengakibatkan perubahan keanekaragaman hayati di dalam suatu ekosistem.

Tujuan Lokakarya dan Diskusi Terpumpun tersebut adalah 1) mengumpulkan data dan informasi keanekaragaman hayati  yang diperlukan dari tingkat nasional, regional dan internasional; 2) mengumpulkan data dan informasi paling terbarukan tentang keanekaragaman hayati bagi pengembangan pangkalan data keanekaragaman hayati SEAMEO BIOTROP; 3) menganalisis fungsi, fitur dan isi pangkalan data yang akan dibangun; dan 4) membangun kerangka pengembangan pangakalan data keanekaragaman hayati SEAMEO BIOTROP yang relevan dengan kepentingan dan keperluan tingkat nasional, regional dan internasional.

Sumber : kemendikbud.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *