SUARAMANADO MANADO. Banjir tahunan yang menjadi langganan disetiap musim penghujan dialami warga Malendeng dan Perkamil menjadi perhatian Walikota Manado Andre Angouw, yang beberapa kali turun memantau langsung sepanjang anak sungai Malendeng beberapa waktu lalu.
Dari hasil pantauan Walikota, maka sangat mendesak dilakukan normalisasi anak sungai Malendeng yang mengalami sedimentasi tinggi dan pengecilan badan sungai. Sehingga daya tampung sungai tidak mampu lagi menampung curah hujan yang setiap tahun makin besar.
Dinas PUTR Kota Manado bersama pemerintah Kecamatan Paal Dua melaksanakan sosialisasi kepada warga disepanjang bantaran anak sungai Malandeng terkait tahap perencanaan normalisasi Sungai Malendeng termasuk pembongkaran bangunan rumah yang menggunkan bantaran sungai atau badan sungai. Dipusatkan di Kantor Lurah Malendeng (6/4-2022)
Pekerjaan normalisasi Sungai Malendeng yaitu pelebaran sungai dari jembatan Malendeng s/d Jalan Manguni antara 1,5 s/d 2 mtr. kiri/kanan sungai, sementara dasar sungai akan diperdalam mulai 2 mtr. s/d 7 Meter.
Normalisasi Sungai Malendeng juga sesuai hasil musrembang dan telah dibahas dalam pertemuan pertama bersama warga sepanjang bantaran sungai.
Terkait kompensasi ganti rugi belum dibahas dalam pertemuan ini karena harus sesuai keputusan pimpinan dan berdasarkan sertifikat dan IMB yang akan dilakukan verifikasi oleh pihak pemerintah. Total Anggaran Rp. 2,5 Miliar bersumber dari APBD Kota Manado Tahun 2022. Jelas Meyta , PPK Dinas PUTR Kota Manado.
Michael Kapoh, STTP. Sekcam Paal Dua, menjelaskan, normalisasi Sungai Malendeng adalah solusi permasalahan warga Malendeng – Perkamil yang tiggal dibantaran sungai Malendeng yang terdampak banjir setiap tahun. Karena sungai yang mengecil dan penuh sendimen maka perlu normalisasi sungai.
Hadir dalam sosialisasi Michael Kapoh, STTP. Sekcam Paal Dua, Lurah Malendeng, Lurah Perkamil, Dinas PUTR Kota Manado Bidang SDA, dan pihak Konsultan proyek serta warga pemilik lahan dan bangunan sepanjang Sungai Malendeng – Perkamil. (jansen)
