SUARAMANADO, Yaman : Umat Muslim di berbagai belahan dunia hari Rabu (28/6) – dan sebagian lainnya pada hari Kamis (29/6) – merayakan Hari Raya Iduladha dengan suka cita.
Warga Yaman Rayakan Iduladha dengan Upacara Madraha
Warga ibu kota Sanaa, Yaman, merayakan sanak saudara yang sedang melakukan ibadah haji ke Mekkah dengan madraha, yaitu suatu upacara tradisional dengan menggunakan ayunan sambil menyebut nama-nama mereka yang sedang berhaji, mendoakan agar ibadah mereka lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.
Upacara madraha umumnya dilangsungkan di bagian utara Yaman. Jika upacara madraha dilakukan untuk jemaah laki-laki, maka ikat kepala atau kain dan pakaian miliknya diikatkan ke ayunan sebagai bagian dari perayaan. Sementara jika untuk jemaah perempuan, maka ayunan itu dihiasi dengan selendang, baju, lonceng dan dekorasi lain. Apapun itu, mereka yang berkumpul di dekat ayunan, akan menyebut nama-nama mereka yang sedang menjalankan ibadah haji. Praktik ini biasanya berlanjut hingga yang bersangkutan kembali ke rumah dengan selamat.
Warga Muslim Nigeria Berkurban & Saling Bersilaturahmi
Sementara warga Muslim di Lagos, Nigeria, merayakan Idul Adha dengan sholat berjemaah di masjid-masjid, memotong hewan kurban, bersilaturahmi dan membagi-bagikan daging hewan kurban, baik sapi, kambing, atau unta.
Menyembelih hewan kurban merupakan salah satu bagian ibadah yang melambangkan pengorbanan dan sikap berserah diri pada ketentuan Allah SWT, mengikuti apa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. Umumnya daging kurban dibagi dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk warga yang kurang beruntung, sepertiga untuk orang-orang dekat, teman dan tetangga; dan sepertiga lainnya untuk keluarga atau mereka yang berkurban.
Komandan Resimen Chechnya Bagikan 12.000 Domba
Stasiun televisi pemerintah Rusia melaporkan dana publik Chechnya pada hari Rabu membagi-bagikan lebih dari 12.000 domba kepada anggota operasi militer khusus dan keluarga mereka untuk ikut menghormati Hari Raya Idul Adha.
Komandan Resimen Bermotor Khusus 141, Ibragim Ismailov, mengatakan kepada RU-RTR bahwa “dukungan Kepala Chechnya Ramzan Kadyrov kepada peserta operasi militer khusus dan keluarga mereka tetap konstan.”
Televisi pemerintah Rusia juga menyiarkan doa bersama di kota Kazan. “Seorang warga Muslim di Kazan, Irek Zigantdinov, mengatakan yang terpenting dalam perayaan ini adalah sholat berjamaah bersama sesama warga Muslim lainnya.”
Imam di Kosovo Bangun Rumah Baru Untuk Keluarga Katholik yang Miskin
Sementara di Kosovo, seorang imam masjid menghadiahkan seorang warga Katholik sebuah rumah baru yang sangat dibutuhkan keluarga miskin itu.
Prenk Nreca, usia 41 tahun, telah tinggal di rumah yang rusak bersama lima anaknya yang berusia antara 6-11 tahun di Pjetershan, sebuah desa dekat kota Gjakova, sekitar 80 kilometer ibu kota Pristina. Istri Nreca telah meninggalkan mereka tahun lalu karena tidak tahan menghadapi kondisi ekonomi keluarganya yang sulit. Nreca menggantungkan hidupnya pada pekerjaan harian yang sporadis dan derma dari masyarakat sekitar.
Imam Abdurrahman Bejtullahu melihat laporan berita lokal tentang kondisi kehidupan keluarga Nreca yang memprihatinkan itu saat Natal 2022. Ia memutuskan untuk menggalang dana guna membangun sebuah rumah baru bagi keluarga itu. Bejtullahu mengatakan ketika seseorang membutuhkan, agama tidak lagi jadi isu.
Nreca mengatakan selama musim dingin tahun lalu, Imam Bejtullahu membantu membayar sebuah apartemen di kota bagi keluarganya selama enam bulan.
Cuaca buruk telah menunda pembangunan rumah mereka, ujar Nreca sambil menunjukkan rumah dengan dua kamar tidur yang hampir selesai dibangun. “Saya berterima kasih pada Imam Bejtullahu,” ujarnya.
Sementara Bejtullahu mengatakan “Tuhan ingin agar kami, saat Idul Qurban ini, memberi kejutan pada mereka.” Ditambahkannya, pihaknya akan segera menyerahkan kunci rumah baru itu.
Penduduk Kosovo yang berjumlah 1,8 juta jiwa mayoritas beragam Islam, sisanya adalah komunitas Katholik dan Ortodoks.
Sebuah LSM Muslim setempat berhasil mengumpulkan sekitar 25.000 euro, atau sekitar 405 juta rupiah dari keluarga-keluarga Muslim, bisnis lokal dan lainnya yang berada di luar negeri. Sebuah perusahaan konstruksi, Bereqeti, setuju bekerja secara gratis. Sementara pemerintah kota mendukung asosiasi Bereqeti dengan dana sebesar 5.000 euro untuk setiap rumah yang mereka bangun bagi orang miskin. Rumah Nreca adalah rumah ke sebelas yang dibangun Bereqeti sejak tahun 2015.
Sumber : voaindonesia.com