Presidensi G20 Indonesia Berhasil Jadi Navigasi dan Jaga Keutuhan Anggota Ditengah Dinamika Situasi Global

ONLINE.SUARAMANADO : Jakarta, 14/10/2022 Kemenkeu – Pertemuan Keempat Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (4th FMCBG) dilaksanakan pada tanggal 12-13 Oktober 2022 di Washington D.C. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir antara para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di bawah Presidensi G20 Indonesia. Pada hari pertama pertemuan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyambut delegasi dari seluruh negara anggota, negara undangan, serta organisasi internasional dan menyoroti sejumlah tantangan ekonomi global yang dihadapi dunia saat ini.

Menkeu menyoroti bahwa tantangan ekonomi global yang kompleks tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau oleh berbagai negara yang bertindak sendiri. Dibutuhkan tindakan kolektif dari kelompok yang terdiri dari 85 persen ekonomi dunia melalui beragam perwakilan di berbagai negara untuk memastikan semua suara didengar.

“Seperti yang sudah Anda ketahui dari pertemuan-pertemuan kita sebelumnya, saya sangat percaya G20 merupakan sumber harapan untuk membantu dunia menavigasi gelombang krisis yang memporak-porandakan situasi global yang tengah kita hadapi. Kepercayaan ini lahir dari kesukesan G20 dalam merespon Krisis Keuangan Global 2008, hingga yang terkini dalam aksi penanganan pandemi COVID-19,” tegas Menkeu (12/10).

Meskipun dalam situasi global yang sulit, Presidensi G20 Indonesia telah berhasil menavigasi G20 dan menjaga keutuhan para anggota dalam menyelesaikan masalah-masalah terpenting yang dihadapi ekonomi dunia melalui dialog yang membangun dengan mengutamakan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus.

Pertemuan 4th FMCBG bertujuan untuk membawa seluruh komitmen yang telah dibuat selama pertemuan-pertemuan sebelumnya, khususnya dalam enam agenda utama, yaitu koordinasi dan penyelarasan tindakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan dunia, memastikan ketahanan jangka panjang dari arsitektur ekonomi internasional, kemajuan regulasi dan pengawasan sektor finansial, meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan dari keuangan yang berkelanjutan, memperbaiki investasi infrastuktur, dan implementasi paket pajak internasional.

Terlepas dari tantangan dan perbedaan, G20 diharapkan tetap dapat menghasilkan prakarsa nyata yang dapat membantu dunia mengatasi berbagai tantangan.

SUMBER : kemenkeu.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *