Motorola Perluas Varian Layar Lipat Razr, Sayang Konsumen Indonesia Tidak Bakal Menikmati

SUARAMANADO, Jakarta : Motorola meluncurkan sepasang tambahan pada portofolio smartphone layar lipat. Vendor yang dimiliki Lenovo itu, menggembar-gemborkan desain dan sistem kamera yang diperbarui, serta dapat di-boot ulang.

Dua varian terbaru itu adalah Motorola Razr 40 Ultra dan Razr 40 standar. Motorola menyoroti layar eksternal pOLED 3,6 inci untuk perangkat kelas atas dengan kecepatan refresh 144Hz dan desain yang sedikit lebih tipis dibandingkan dengan standar.

Razr 40 Ultra juga dilengkapi dengan teknologi “Flex View”, mode flip yang memungkinkan pengguna untuk memposisikan perangkat pada berbagai sudut. Pengguna dapat membengkokkan ponsel ke mode laptop 90 derajat untuk mengambil gambar atau streaming video.

Di sisi kamera, varian Ultra menggabungkan “pelacakan wajah AI” dan pengatur waktu otomatis berdasarkan gerakan tangan, dan pengguna dapat melihat pratinjau konten di tampilan luar. Kamera 32MP-nya dilengkapi dengan lensa 13MP untuk bidikan sudut lebar dan sensor kamera 12MP untuk meningkatkan pencahayaan.

Perangkat ini juga memungkinkan pengguna untuk menavigasi aplikasi dari layar eksternal, termasuk game dan “panel Spotify khusus” yang memungkinkan pengguna mengontrol pemutaran tanpa membuka ponsel.

Motorola Razr 40 Ultra berjalan pada platform Snapdragon 8+ Gen 1 dan dilengkapi dengan sistem audio Dolby Atmos.

Razr 40 mengemas layar eksterior OLED 60Hz 1,5 inci. Dilengkapi juga dengan layar bagian dalam 6,9 inci dan berjalan pada Snapdragon 7 Gen 1. Razr 40 Ultra kini tersedia di Eropa dengan harga mulai €1.199.

Sedangkan proses pemesanan di AS dan Kanada akan dibuka pada 16 Juni. Varian ini akan tersedia di pasar tertentu seharga €899.

Meski resmi menyambangi pasar global, Razr 40 Ultra dan Razr 40 standar, tentu tak akan bisa dinikmati oleh konsumen Indonesia.

Pasalnya, Motorola – Lenovo telah resmi hengkang pada 2018. Walau absen di pasar Indonesia, kehadiran dua varian Motorola: Razr 40 Ultra dan Razr 40 standar akan memanaskan persaingan pasar smartphone layar lipat yang mulai menemukan momentumnya.

Lembaga riset pasar IDC menyebutkan, permintaan terhadap smartphone layar lipat terus meningkat, seiring dengan kebutuhan konsumen yang menginginkan desain smartphone berbeda, meski secara pertumbuhan tidak terlalu mencolok.

Tercatat perangkat lipat hanya menyumbang 1,1% dari total pengiriman smartphone 2022, dan diperkirakan hanya akan meningkat menjadi 2,8% pada 2026. “Pasar ponsel lipat berakhir sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena konsumen mulai menerima faktor bentuk baru,” kata Anthony Scarsella, Research Manager, Mobile Phones di IDC.

“Penurunan ASP sebesar 10% membantu pasar tumbuh 75,5% pada 2022, karena perangkat yang dapat dilipat menjadi lebih terjangkau di banyak pasar”, pungkas Anthony. Kompetisi antar vendor dalam memperebutkan pangsa pasar smartphone lipat mulai memanas.

Sejak Januari hingga Mei 2023, sejumlah pemain telah meluncurkan smartphone lipat untuk pasar global termasuk vendor China Honor dan Oppo. Khusus untuk Indonesia, Oppo pada awal Mei lalu telah meluncurkan Find N, smartphone layar lipat pertama.

Oppo Find N2 Flip datang dengan layar cover berpanel AMOLED berukuran 3,2 inci, resolusi 382 x 720 pixels. Oppo mengklaim, smartphone layar lipat pertamanya itu memiliki empat keunggulan. Yaitu, desain intuitif yang mudah digunakan, layar minim lekukan, daya tahan engsel kuat, dan kapasitas baterai atau data kuat.

Sumber : selular.id

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *