KEK Likupang Siap Hadirkan Sustainable Tourism Dengan Kekayaan Alam dan Budaya Minahasa Utara

SUARAMANADO, Manado : Indonesia memiliki potensi wisata yang luar biasa, dilihat dari peningkatan jumlah pergerakan wisatawan lokal dan kunjungan wisatawan mancanegara. Jumlah pergerakan wisatawan mancanegara periode Januari hingga Desember 2023 mencapai 11.677.825 kunjungan atau naik 98,30% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Potensi terbesar wisata Indonesia berada di bagian timur Indoesia dengan keanekaragaman hayati yang merupakan produk utama sektor pariwisata berbasis alam. Untuk mengakselerasi perkembangannya, Pemerintah menetapkan sejumlah destinasi wisata super prioritas, antara lain Likupang di Sulawesi Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Labuan Bajo di Nusa Tengara Timur (NTT).

“KEK Likupang merupakan salah satu KEK Pariwisata yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2019 pada 6 Desember 2019,” ujar Plt.Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang pada acara Evaluasi Kesiapan Beroperasi KEK Likupang di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Rabu (6/03).

Setelah dilakukan kunjungan lapangan sebagai langkah tinjauan kesiapan infrastruktur kawasan dan dilakukan rapat Evaluasi Kesiapan Beroperasi, KEK Likupang diharapkan dapat segera siap beroperasi karena telah memenuhi sebagian besar kriteria seperti sarana dan prasarana pertanahan; infrastruktur dasar seperti jalan kawasan, listrik, air bersih, pengolahan air limbah, drainase, gerbang kawasan, dan telekomunikasi; fasilitas Kawasan seperti persampahan, pemadam kebakaran, kantor pengelola dan administrator, dan keamanan; kelembagaan dan SDM; serta perangkat pengendali administrasi. Adapun beberapa hal yang masih membutuhkan penyesuaian akan segera diselesaikan.

Pada kesempatan ini juga telah dilakukan penandatanganan Berita Acara Evaluasi Kesiapan Beroperasi KEK Likupang oleh seluruh pihak terkait. Dengan segera beroperasinya KEK Likupang, diharapkan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) dapat segera merealisasikan investasi dan semakin berkembang, sehingga dapat memberikan multiplier effect berupa pertumbuhan ekonomi wilayah.

“Adapun tujuan dari adanya kesiapan beroperasi untuk memastikan bahwa KEK siap untuk menerima investasi yang dilihat dari segi prasarana dan sarana, sumber daya manusia, dan perangkat pengendali administrasi,” tutur Plt. Sekjen Denas KEK Rizal Edwin.

Berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, KEK Likupang ini diusulkan oleh PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD), anak perusahaan Sintesa Group. Fokus pengembangan investasi KEK Likupang saat ini antara lain waterfront city, marina, dan konservasi. Konsep pengembangan marina akan didorong untuk terintegrasi dengan waterfront city yang dilengkapi dengan residential. Sedangkan, di luar area KEK akan dikembangkan pula Wallace Conservation Center dan Yacht Marina. KEK yang mengusung konsep sustainable tourism ini sejalan dengan kecenderungan trend masa kini dimana wisatawan cenderung beralih pada konsep sustainable living.

Pemerintah menaruh harapan kepada KEK yang telah ditetapkan untuk dapat memberikan dampak optimal terhadap negara, baik itu dari sisi peningkatan ekspor, memberikan substitusi impor, maupun dari segi penyerapan devisa serta penciptaan tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. “KEK diharapkan mampu menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pasca krisis. Sebagai Putra yang punya darah Sulawesi Utara, saya sangat bangga dengan adanya pengembangan KEK Likupang, karena ini tentunya akan meningkatkan lagi perekonomian masyarakat, khususnya di daerah Minahasa Utara,” kata Plt. Sekjen Denas KEK Rizal Edwin.

Secara Nasional, Sekjen Denas KEK juga mengharapkan KEK Likupang mampu memperkenalkan Indonesia yang punya berjuta potensi wisata yang sangat tidak ada duanya di dunia.

 

Dukungan Infrastruktur Menjadi Elemen Penting pada Perkembangan Kawasan

Sampai dengan Desember 2023, KEK Likupang telah mencatatkan investasi sebesar Rp509 miliar dan menyerap 819 orang tenaga kerja. Tahun 2024, KEK Likupang ditargetkan merealisasikan Rp175,17 miliar dan tenaga kerja sebanyak 440 orang.

Untuk mencapai target-target tersebut, diperlukan dukungan pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung destinasi wisata lainnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan bagi wisatawan. “KEK merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus didukung perkembangannya. Sehingga, infrastruktur wilayah di sekitar Kawasan menjadi prioritas dalam pembangunannya.” papar Plt. Sekjen Denas KEK Rizal Edwin.

Lebih lanjut, Plt. Sekjen Denas KEK Rizal Edwin menyatakan harapannya pada tindak lanjut kegiatan yang dilaksanakan. “Jadi saya berharap semoga dengan pertemuan hari ini apa yang sudah kita bahas bisa segera diwujudkan dan juga Pak Leo beserta jajarannya nanti bisa mengembangkan kawasan KEK Likupang ini dengan sebaik mungkin sehingga nama Indonesia, nama Sulawesi Ustara juga bisa mendunia,” ujar Plt. Sekjen Denas KEK Rizal Edwin.

Ditemui terpisah, Direktur PT Minahasa Resort Permai Developer selaku BUPP KEK Likupang Leo Rustandi mengungkapkan rencana yang akan segera dilakukan setelah ditetapkan resmi beroperasi yaitu membangun pariwisata dari sisi konservasi dan marine tourism sesuai dengan konsep keseluruhan mempunyai 4 pilar Eco Marine Tourism, Circular Economy, dan Cultural. “Karena kita sangat percaya bahwa Indonesia indah, apalagi di Sulawesi Utara ini sangat indah dari sisi laut dan sisi darat. Itu yang harus kita protect sambil juga memberikan ekonomi value ke masyarakat sekitar. Kita mau menjadi hub untuk menjadi marine tourism, dari regional kita, sampai dengan Southeast Asia,” pungkas BUPP KEK Likupang Leo Rustandi.

Sumber : ekon.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *