SUARAMANADO, Flores Timur : Mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Sorni Paskah Daeli, bersama Kepala BNPB Suharyanto melakukan kunjungan kerja dalam rangka penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Pada tanggal 9 Januari 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi, sehingga Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan peningkatan status dari level III (siaga) menjadi level IV (Awas), meskipun terhitung sejak tanggal 29 Januari 2024 Pusat Vulkanologi dan Meteorologi Badan Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM telah menurunkan status dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), namun Pemkab Flores Timur menetapkan status tanggap darurat s.d 31 Januari 2024. Pj. Bupati Flores Timur Alexander Rihi melaporkan, sebanyak 5.998 jiwa mengungsi.
Berbagai pihak, baik dari unsur K/L, TNI/Polri, Pemerintah Daerah, serta berbagai lembaga non pemerintah secara responsif bergotong royong untuk membantu warga terdampak, baik yang terkonsentrasi di pengungsian maupun di tempat lainnya melalui pemenuhan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, dan layanan pendidikan darurat.
“Untuk antisipasi jangka panjang, Pemerintah Daerah harus merencanakan pemindahan masyarakat yang berada dekat dengan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, sehingga masyarakat bisa hidup lebih tenang dari ancaman bencana”, tutur Sorni dalam kunjungan kerjanya.
Sementara Suharyanto menyampaikan agar Pemerintah Daerah dan masyarakat di pengungsian tidak segan-segan menyampaikan informasi kebutuhan pengungsi kepada pemerintah pusat melalui BNPB. Pada kesempatan ini, Suharyanto menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB dengan total nilai Rp 500 juta Rupiah dan memberikan bantuan logistik serta peralatan berupa makanan siap saji, sembako, hygiene kit, susu bayi, pakaian wanita, genset, matras, kasur lipat, tenda pengungsi, tenda keluarga dan velbed.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Danrem 161/WS Brigjen Febriel Buyung Sikumbang, dan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap.
Sumber : kemenkopmk.go.id