Bahas Perkembangan Penyelesaian IEU CEPA, Menko Perekonomian Terima Duta Besar RI Brussels

SUARAMANADO, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa (UE) Andri Hadi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (14/11). Pertemuan tersebut membahas perkembangan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) serta langkah-langkah penguatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Bagi Indonesia, implementasi IEU CEPA diharapkan memberikan manfaat strategis berupa perluasan akses pasar bagi berbagai produk ekspor unggulan, termasuk minyak sawit, alas kaki, kopi, furnitur, produk agrikultur, perikanan, dan perangkat telekomunikasi,” tutur Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Dubes Andri melaporkan bahwa Uni Eropa telah memulai proses legal scrubbing dan penerjemahan teks IEU CEPA. Setelah proses ini selesai, perjanjian akan memasuki tahap penandatanganan resmi. Target bersama kedua pihak adalah IEU CEPA dapat berlaku penuh paling lambat pada awal 2027.

“Uni Eropa juga menjadi mitra penting di bidang investasi, menempati peringkat ke-5 sebagai asal investasi terbesar di Indonesia,” ungkap Dubes Andri.

Lonjakan investasi itu sejalan dengan meningkatnya minat investor Uni Eropa terhadap proyek-proyek transisi energi, manufaktur berkelanjutan, dan ekonomi digital di Indonesia.

Sebelumnya, Perundingan IEU CEPA telah dinyatakan selesai secara substansial dalam pertemuan Chief Negotiators pada 9-12 September 2025 lalu, serta diumumkan secara resmi ke publik dalam pertemuan antara Menko Perekonomian dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa pada 23 September 2025 di Bali.

“Ke depannya, peran Perwakilan RI di negara-negara anggota Uni Eropa akan semakin strategis dalam mendukung persiapan implementasi IEU CEPA. Prioritas utama mencakup penguatan pemahaman publik dan pemangku kepentingan Uni Eropa mengenai komitmen Indonesia, serta penyampaian peluang-peluang kerja sama ekonomi yang dapat dimaksimalkan,” kata Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.

Selain itu, dalam pertemuan juga dibahas tentang dinamika hubungan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa. Pada 2024, total perdagangan kedua pihak tercatat sebesar USD30,1 miliar, dengan surplus bagi Indonesia mencapai USD4,5 miliar atau melonjak 75% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa tumbuh sebesar 4%, sedangkan impor menurun sekitar 9%, menunjukkan peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Dida Gardera.

Sumber: ekon.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *