SUARAMANADO, Jakarta : Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pengembangan industri 4.0 di Indonesia. Kendati industri 4.0 erat kaitannya dengan non-human technology, peran manusia tetap dibutuhkan, tentunya dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan manusia dalam industri yang lebih konvensional.
“Karena itu, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan, termasuk yang berbasis vokasi, agar SDM Indonesia siap dalam mengimplementasikan industri 4.0 di dalam negeri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Minggu (28/8).
Menurut Kepala BPSDMI, dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri nasional, Indonesia telah didukung oleh berbagai pihak internasional, salah satunya dari pemerintah Jepang melalui kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). “Kerja sama ini telah melahirkan Program Lean Monozukuri for Making Indonesia 4.0 atau LeMMI 4.0 di Politeknik STMI Jakarta dan di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0,” ungkapnya.
ProgramDigital Lean Monozukuri tersebut merupakan sistem hasil pengembangan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi proses produksi dan manufaktur. Dalam hal ini, BPSDMI Kemenperin telah memiliki dua unit peraga industri 4.0 berserta perangkat pendukungnya, termasuk 50 laptop yang ditempatkan di Politeknik STMI Jakarta. “Satu unit peraga lagi berada di PIDI 4.0 untuk digunakan oleh program pengembangan SDM industri dalam upaya mempercepat tranformasi digital,” imbuhnya.
Arus menjelaskan, alat tersebut dipakai sebagai alat bantu pendidikan Lean Manufacturing dengan target mahasiswa politeknik dan mereka yang bekerja di sektor manufaktur di Indonesia dari perspektif industri dan akademisi. “Alat bantu ini telah digunakan secara aktual di dalam pengembangan SDM yang kompeten,” ujarnya.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri BPSDMI Kemenperin, Tirta Wisnu Permana menyampaikan, kurikulum LeMMI4.0 dan Digital Engineering untuk sektor manufaktur telah diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia melalui Politeknik STMI Jakarta.
“Kami sangat terbuka dengan peluang kerja sama yang bisa memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia industri dan transformasi industri 4.0,” tutur Wisnu.
Sumber : kemenperin.go.id