Bekal Penting Generasi Muda Hadapi Dinamika Transformasi Ekonomi Global

SUARAMANADO, Jakarta: Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kisaran 5 persen serta inflasi yang terkendali menjadi bukti kuat bahwa fundamental ekonomi nasional tetap tangguh menghadapi tekanan eksternal. Pada sisi lain, Pemerintah juga terus mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan digital sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II-2025. Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Upacara Wisuda Universitas Borobudur Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (14/10).

Dalam orasi bertema “Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Adaptif dan Inovatif, Berdaya Saing Global untuk Indonesia Emas 2045”, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah terus memperkuat strategi pembangunan yang berfokus pada hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan transformasi ekonomi, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa generasi muda khususnya lulusan perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing nasional di tengah transformasi ekonomi global yang semakin dinamis.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan bioekonomi (genomika). Penguasaan terhadap teknologi ini menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju produktivitas tinggi dan daya saing global. Lebih jauh, Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset untuk menyiapkan talenta yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.

“Sekitar 70% pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI dan IoT. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah mendorong transisi menuju energi bersih, peningkatan efisiensi sumber daya, serta pengembangan industri ramah lingkungan.

“Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor perubahan, penggerak inovasi, dan penjaga semangat kebangsaan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Transformasi ekonomi hanya dapat berhasil jika didukung SDM yang adaptif, produktif, dan berdaya saing”, pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya yakni Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta Ali Maulana Hakim, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan, para guru besar dan civitas akademika Universitas Borobudur.

Sumber: ekon.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *