SUARAMANADO, Jakarta: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan apresiasi terhadap langkah PT Bio Farma (Persero) yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung dalam upaya melindungi petugas kebersihan melalui pemberian vaksinasi tetanus gratis.
Sebanyak 200 petugas dari UPTD Pengelolaan Sampah Kota Bandung telah mendapatkan vaksinasi yang digelar di Kantor Pusat Bio Farma di Bandung.
“Kami menyambut baik kolaborasi Bio Farma dengan Pemkot Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung.”
“Vaksinasi tetanus bagi petugas kebersihan merupakan salah satu langkah preventif untuk meningkatkan perlindungan kesehatan terhadap para petugas kebersihan yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kebersihan Kota Bandung.” ujar Farhan.
Petugas kebersihan termasuk dalam kelompok pekerja yang memiliki risiko tinggi karena setiap hari mereka bersentuhan langsung dengan limbah padat, tanah, maupun benda tajam dan berkarat yang dapat menjadi sumber bakteri Clostridium tetani.
Apabila tidak dicegah, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
VP TJSL, HSE, Aset, dan Umum Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang bertujuan memberikan kontribusi kesehatan kepada masyarakat.
“Kami berkomitmen menghadirkan solusi preventif bagi kelompok pekerja yang rentan.”
“Melalui vaksinasi ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya perlindungan kesehatan sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” terang Tjut Vina.
Acara dimulai dengan penyuntikan vaksin secara simbolis kepada perwakilan petugas kebersihan, kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi massal dalam dua sesi utama bagi seluruh peserta yang hadir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, juga memberikan tanggapan positif terhadap langkah ini.
“Petugas kami kerap bekerja dalam kondisi yang berisiko tinggi. Vaksinasi ini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi juga langkah mitigasi kesehatan yang nyata. Kami sangat mendukung inisiatif Bio Farma,” ujarnya.
Para peserta pun menyambut program ini dengan antusias. Salah satu petugas dari UPTD wilayah Cibeunying, Juju Sulaiman, mengungkapkan, “Saya bersyukur mendapat vaksinasi ini. Ada rekan saya yang dulu terkena infeksi saat bertugas. Program seperti ini sangat penting bagi kami.”
Berdasarkan data dari WHO tahun 2020, Indonesia mencatat lebih dari 2.700 kematian akibat tetanus, dengan tingkat kematian 1,13 per 100.000 jiwa.
Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-22 dunia dalam kasus kematian akibat tetanus, menandakan bahwa langkah-langkah preventif seperti vaksinasi tetap sangat dibutuhkan.
Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta perlindungan bagi pekerja rentan di berbagai sektor.
Bio Farma kembali menegaskan peran aktifnya sebagai BUMN tidak hanya dalam penyediaan produk kesehatan, melainkan juga dalam menciptakan dampak sosial positif dan mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program yang terukur dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Sumber: kabarbumn.com