SUARAMANADO, Florida: Presiden terpilih Donald Trump pada Sabtu (21/12) menuduh Panama mengenakan tarif yang berlebihan untuk penggunaan Terusan Panama. Trump menambahkan jika Panama tidak mengelola terusan tersebut dengan cara yang dapat diterima, ia akan meminta sekutu Amerika tersebut menyerahkan jalur pelayaran itu.
Dalam pernyataan yang diunggah di Truth Social pada malam hari, Trump juga memperingatkan bahwa dia tidak akan membiarkan kanal tersebut jatuh ke “tangan yang salah.” Tak hanya itu, dia sepertinya memperingatkan potensi pengaruh China pada jalur tersebut, dan menulis bahwa kanal tersebut tidak boleh dikelola oleh China.
Pernyataan tersebut merupakan contoh yang sangat langka ketika seorang pemimpin Amerika mengatakan bahwa ia dapat mendorong negara berdaulat untuk menyerahkan wilayahnya. Hal itu juga menggarisbawahi perkiraan adanya perubahan dalam diplomasi AS di bawah kepemimpinan Trump, yang secara historis tidak segan-segan melontarkan ancaman terhadap sekutu dan menggunakan retorika permusuhan ketika berhadapan dengan para mitranya.
Amerika Serikat membangun sebagian besar kanal dan mengelola wilayah di sekitar jalur tersebut selama beberapa dekade. Namun pemerintah Amerika sepenuhnya menyerahkan kendali terusan tersebut kepada Panama pada setelah periode pengelolaan bersama.
“Biaya yang dikenakan oleh Panama sungguh konyol, terutama mengingat kemurahan hati luar biasa yang telah diberikan AS kepada Panama,” tulis Trump dalam pernyataan di Truth Social-nya.
“Dana tersebut diberikan bukan untuk kepentingan orang lain, tapi hanya sebagai tanda kerja sama dengan kami dan Panama. Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap murah hati ini tidak dipatuhi, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan.”
Kedutaan Panama di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sumber: voaindonesia.com