Partai Golkar menegaskan tidak melirik tokoh lain untuk diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Politikus Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan, Golkar konsisten dengan keputusan Munas untuk mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.
“Golkar tetap konsisten pada putusan Munas dan Rapimnas. Calonkan Pak Airlangga Hartarto sebagai calon presiden,” kata Melki, Rabu (28/12).
Golkar akan terus berupaya mengonversi kinerja Airlangga sebagai Menko Perekonomian yang berhasil dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan di tengah ancaman krisis global. Golkar akan melakukan sosialisasi kepada publik atas kinerja Airlangga.
“Jelaskan ke publik luas dengan berbagai pola dan beragam strategi, sehingga publik luas memahami kerja dan peran Pak Airlangga Hartarto yang berjibaku membantu Presiden Jokowi dan masyarakat untuk selesaikan masalah ekonomi. Juga tugas lain seperti atasi Covid-19 yang dipercayakan Pak Jokowi pada Pak Airlangga Hartarto,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia teranyar, pemilih dua partai dari Koalisi Indonesia Bersatu memilih mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Yaitu pemilih Golkar sebesar 37,3 persen dan PPP 27,8 persen.
Namun, peluang KIB untuk mengajukan calon internal lebih kuat. Menurut Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor, KIB punya tiket sendiri untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
“Setidaknya untuk KIB akan tetap ke hasil kesepakatan yang ada dulu, tanpa mudah terpengaruh pada hasil survei,” jelas Firman.
Survei dinilai tidak mampu menangkap keseluruhan kondisi politik. Sebaliknya, jejaring partai adalah yang utama dalam upaya mengetahui preferensi partai untuk memenangi pertarungan.
“Kalau bicara survei itu kan tidak bisa meng-capture keseluruhan. Tentu saja networking partai itu sebetulnya adalah elemen yang bisa dipercaya untuk mengetahui arah pilihan suatu partai,” tegas Firman.
Golkar terlihat masih konsisten mengusung Airlangga. Partai beringin itu masih percaya diri dengan pilihannya mengusung ketua umumnya sendiri.
“Kalau kita lihat gejala-gejalanya, Golkar ini masih sangat percaya diri. Setidaknya masih berupaya keras untuk tetap memajukan Airlangga,” tambahnya.
Oleh karena itu, struktural Partai Golkar harus mampu menjaga dan memelihara jejaring partai dan konstituen untuk tetap condong pada sosok Airlangga sebagai capres.
“Kalau dilihat dari strukturnya, saya kira tidak ada yang berani melawan kebijakan partai. Itu kan konsekuensinya berarti pengurus Golkar di daerah-daerah harus tetap memelihara konstituennya untuk tetap menentukan pilihannya pada Pak Airlangga,” ungkapnya.
Firman memandang tidak ada situasi luar biasa yang mengharuskan Golkar mengalihkan dukungannya. Airlangga masih menjadi capres potensial dari Golkar.
“Sejauh yang saya ketahui dan dari yang saya lihat, memang belum ada alternatif yang betul-betul firm (kuat) di Golkar selain Pak Airlangga. Juga tidak ada situasi yang extra ordinary (luar biasa) sampai hari ini terkait dengan Golkar,” pungkasnya.
Sumber : kabargolkar.com