SUARAMANADO, Bangkalan : Moh. Syaridin Rohman (16) terduduk sembari menggendong adik bungsunya, M. Ragil Saputra (2).
Sesekali, remaja yang akrab disapa Ipin ini menurunkan Ragil dari gendongannya untuk diajarinya berjalan atau diajaknya bermain di halaman rumahnya.
Tak jauh darinya, duduk berdampingan dua adik Ipin lainnya, M. Sarob Salsabil (11) dan Saida Romania (6). Keduanya tampak manis saling lempar celotehan.
Sementara, di musholla rumahnya, terbaring ibunda Ipin, Mesda. Sang ibu diketahui tengah terganggu kondisi kejiwaannya.
Sehari-hari, Ipin harus berada di rumah, menjaga dan merawat ketiga adik dan ibunya. Di usianya yang masih remaja, sulung dari empat bersaudara ini terpaksa berhenti sekolah lantaran harus mengurus keluarganya.
Siang tadi (5/3), kediaman Ipin di Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura, didatangi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mensos ingin menemui langsung Ipin yang santer diberitakan merawat sendiri adik-adik dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa.
Di sana, Mensos mengajak Ipin berbincang, dan memberikan adik-adik Ipin mainan. Tak lama, Mensos juga menghampiri sang ibu yang tengah berbaring di musholla rumah mereka.
“Ibu ngga usah sedih, ibu harus kuat. Ibu ada anak-anak yang masih kecil, ibu harus sehat. Nanti, ibu saya bawa ke psikiater untuk diobati ya, supaya sembuh, supaya bisa rawat putra-putri ibu,” ucap Mensos memberi penguatan pada Mesda.
Tak hanya memberikan penguatan, Mensos juga menstimulasi Mesda dengan terus mengajaknya berinteraksi. Tak disangka-sangka, interaksi Risma mendapat respon balik dari Mesda.
Risma menuturkan ia ingin fokus menyembuhkan Mesda yang mengalami gangguan kejiwaan agar dapat kembali merawat anak-anaknya sehingga tanggung jawab itu tak perlu lagi dipikul anak sulungnya.
“Saya sudah janjian dengan psikiater untuk segera membantu memulihkan Bu Mesda. Jadi, tidak perlu dibawa ke (Rumah Sakit Jiwa) Menur di Surabaya,” ucapnya di Bangkalan, Minggu (5/3).
Dikatakan Risma, Mesda bisa sembuh lebih cepat jika terapi pemulihannya dilakukan secara konsisten dan diajak berinteraksi secara intens.
“Tadi, saya ajak ngobrol dan saya pancing memori-memorinya itu masih nyambung, masih bisa diajak komunikasi. Memang, harus terus dilatih dan distimulasi. Insya Allah, bisa cepat sembuh,” katanya.
Sembari proses terapi untuk Mesda berjalan, Risma menambahkan, ia akan memberikan bantuan untuk menopang kebutuhan hidup empat anak Mesda.
Hal ini disebabkan kondisi ekonomi keluarga yang cukup sulit mengingat ayah Ipin saat ini masih berada di dalam tahanan. “Kami juga akan terus suplai untuk kebutuhan sehari-hari agar kebutuhan dan gizi anak-anak tercukupi,” ucap Risma.
Selain itu, dengan kondisi yang dihadapi Ipin saat ini, ia praktis belum bisa melanjutkan sekolah. Tahun ini, Ipin sedianya mulai memasuki bangku SMA.
“Untuk Ipin, kami juga akan perhatikan pendidikannya, baik itu diberikan pelatihan ataupun kita gali nanti, potensi apa yang dia bisa. Yang pasti semuanya akan menjadi perhatian kami,” tuturnya.
Sebelumnya, kabar tentang Ipin viral di media sosial pada Minggu (26/2) lalu, dan dengan cepat terpantau Mensos.
Kondisi remaja yang merawat sendiri ketiga adik dan ibunya yang menderita gangguan jiwa, tanpa ayah lantaran tengah ditahan akibat tersandung kasus kepemilikan sepeda motor ini, mendorong Mensos untuk menginstruksikan jajarannya agar merespon cepat kasus ini.
Lewat UPT Kementerian Sosial yaitu Sentra “Margo Laras” di Pati, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai total Rp17,5 juta pun disalurkan.
Bantuan itu berupa uang tunai sebesar Rp5 juta, bantuan kebutuhan dasar dan nutrisi, bantuan perlengkapan sehari-hari, bantal kasur, pakaian, mainan, diapers, hingga bantuan perlengkapan sekolah sebesar Rp12,5 juta.
Selanjutnya, Kemensos masih akan kembali melakukan asesmen untuk mengusulkan bantuan Rumah Sejahtera Terpadu dan bantuan kewirausahaan bagi keluarga Ipin.
Sumber : kemensos.go.id