Sulawesi Utara Sangat Diuntungkan Lewat Program Beasiswa “ADik”


 

SUARAMANADO MANADO. Program Beaiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari pemerintah lewat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek menjadi keberuntungan buat Sulawesi Utara karena salah satu prioritas penerima program ini adalah daerah yang masuk 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) yaitu Propinsi Papua dan Papua Barat, yang persyaratannya wajib kuliahnya dilur daerah.

Seperti dijelaskan Dr. Ruknan, MM. M.Pd. dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Ristek, saat menghadiri Wisuda di Universitas Nusantara Kota Manado, Jumat (11/3-2022) lalu. Menyatakan, salah satu sumber pembiayaan beasiswa ketingkat Perguruan Tinggi yang dapat dimanfaatkan perguruan tinggi adalah Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

ADik secara penerapannya berbeda dengan program KIP Kuliah yang telah berjalan selama ini denga berbagai persyaratan. Untuk program beasiswa Afirmasi ADik, ini dikhususkan kepada anak-anak Daerah yang masuk 3T, dan Anak TKI atau Buruh Migran Indonesia (BMI) dan Anak berkebutuhan khusus (Difable)

Walau Propinsi Sulawesi Utara tidak masuk dalam daftar 122 Kab./Kota di Indonesia sebagai daerah 3T , tetapi Perguruan Tinggi di Sulut kedepan akan menjadi sasaran mahasiswa asal Papua dan Papua Barat untuk berkuliah.  Karena syrat penerima program beasiswa Afirmasi ADik harus pilih PTN atau PTS diluar Papua dan Papua Barat.

Untuk diketahui, selama ini mahasiswa asal Papua dan Papua Barat banyak yang menuntut ilmu di sejumlah PTN dan PTS di Kota Manado dan sekitranya, sehingga hampir disetiap kompleks sekitar kampus akan ditemui asrama mahasiswa dari berbagai Kabupaten / Kota baik Papua dan Papua Barat. Hubungan emosional masyarakat Sulawesi Utara dan warga asal Papua – Papua Barat telah terjalin sangat baik seperti saudara sendiri. Sehingga banyak yang memilih Sulut sebagai tempat menimbah ilmu.

Lanjut Ruknan, Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk tahun 2022 sebanyak 2000 Quota se Indonesia dengan konsep perluasan pendidikan didaerah 3T dan untuk anak TKI serta kaum Difable.

Untuk mendapatkan program beasiswa ini syaratnya Perguruan Tinggi tersebut harus daftar dulu sebagai penerima dana Afirmasi, baru kemudian mendapat akses merekrut mahasiswa dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) asal Papua, Papua Barat, dan anak-anak TKI serta Difable.

Tahun 2022 ini mulai semester ganjil diseluruh wilayah di Indonesia, pemerintah telah siapkan anggaran per mahasiswa Rp.1.4 juta/bulan untuk biaya hidup, dan biaya pendidikan Rp. 2,4 juta/ semester dan standart biayanya sama se Indonesia. Hal ini berbeda dengan Program KIP Kuliah yang menggunakan sistem pembiayaan sesuai Kluster Propinsi masing-masing dan Akreditasi Program Studi di masing-masing Perguruan Tinggi.

Ditambahkannya, warga yang ingin mendapatkan informasi Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), boleh dapatkan informasinya lewat L2DIKTI bersama anggota DPR RI dalam mensosialisasikan program ini kepada masyarakat hingga kepelosok  didaerah pemilihan masing-masing.

Diharapkan kedepan program Beasiswa Afirmasi ADik akan lebih banyak menjangkau mereka yang selama ini terkendala masuk Perguruan Tinggi karena keterbatasan secara ekonomi namun memiliki kemampuan secara akademik. Agar sasaran prioritas ini terwujud maka perlu didukung pendanaan yang lebih agar semakin banyak anak Indonesia merasakan manfaatnya untuk masa depan lebih baik lagi, Jelas Ruknan.  (jansen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *