SUARAMANADO, Jakarta : Spirit sekolah madrasah sebagai sekolah unggul modern, holistik, dan berkemajuan adalah sejalan dan selaras dengan konsepsi revolusi mental. Konsepsi revolusi mental yakni gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos Kerja, dan gotong Royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan.
Hal ini disampaikan Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi saat membuka kegiatan Pencerahan Revolusi Mental Sekolah Madrasah Unggul Berkemajuan seluruh Sulawesi Selatan bersama Majelis Dikdasmen PNF PDM se-Sulawesi Selatan, Senin (07/08/2023).
“Kemenko PMK RI mengupayakan langkah-langkah massifikasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui aksi nyata. Aksi itu sebut saja penanaman 10 Juta Pohon agar terbentuk pembudayaan gaya hidup dan cinta lingkungan. Ada juga pembudayaan ekonomi Pancasila melalui pencanangan koperasi sekolah. Sudah ada 300 koperasi sekolah madrasah Muhammadiyah yang berdiri, ini sebagai pejawantah kemandirian dan kewirausahaan sekolah,” ujar Didik Suhardi di depan puluhan kepala sekolah Madrasah Muhammadiyah.
“GNRM harus diakukan secara cepat dan masif. Karenanya, perlu kerja sama mendorong perubahan ke arah yang baik terutama dalam sistem pendidikan.Tidak hanya sampai ke murid tetapi harus berkolaborasi dengan wali murid. Sekolah tidak sekedar kurikulum tetapi ada cipta, rasa, dan karsa,” imbuh Didik
Dijelaskan Didik, Muhammadiyah sejak 1 Desember 1911 mengamanatkan bahwa Sekolah Madrasah Muhammadiyah adalah sekolah unggul, modern, holistik dan berkemajuan. Dari enam ribu sekolah, Rakernas Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah merumuskan langkah-langkah strategis mencapai keunggulan tersebut.
“Muktamar ke-48 yang lalu di Solo menegaskan Unggul dan Berkemajuan menjadi komitmen yang harus diupayakan sungguh-sungguh oleh seluruh Amal Usaha Muhammadiyah. Termasuk Sekolah Madrasah Muhammadiyah,”tegas Didik
Kegiatan itu diiringi pula refreshment program EdutabMu, akselerasi pembelajaran digital di 12 SD dan MI Muhammadiyah penerima EdutabMu di Wilayah Sulawesi Selatan, yang berjumlah 144 Tablet. Refreshment diperuntukkan untuk Kepala Sekolah dan Guru IT EdutabMu agar capaian program EdutabMu berjalan dengan optimal. Pelatihan diisi oleh Tim Enuma Indonesia sebagai konten kreator program EdutabMu.
Didik Suhardi menekankan, sekolah dan madrasah Muhammadiyah seharusnya semakin maju dengan adanya program EdutabMu. Pemanfaatan teknologi informasi ini dapat menjadi alat bantu belajar anak.
“Dengan Edutabmu, sekolah-sekolah juga kita bisa meningkatkan kualitas. IT sekarang sudah menjadi kebutuhan anak didik kita. IT bagi sekolah juga bisa mempercepat proses manajemen,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWM Sulawesi Selatan Korbid Pendidikan Pantja Nurwahidin mengungkapkan upaya akselerasi pembelajaran digital di 12 SD MI Muhammadiyah se Sulawesi Selatan menjadi pionir dan role model pengembangan pembelajaran digital di seluruh sekolah SD MI Muhamamdiyah di Sulawesi Selatan.
Kegiatan diakhiri dengan penanaman 10 ribu pohon secara simbolik oleh Deputi V Kemenko PMK RI Didik Suhardi ,Ketua PWM Sulawesi Selatan Prof Ambo Asse, Ketua PWM Sulawesi Selatan Korbid Pendidikan Pantja Nurwahidin, Dikdasmen & PNF PWM Sulawesi Selatan Erwin Akib, Wakil Sekretaris 1 Dikdasmen & PNF PP Muhamamdiyah Abdulah Mukti, dan Direktur Enuma Indonesia Juli Adrian.
Sumber : kemenkopmk.go.id