SUARAMANADI, JAKARTA: Kerja berlari yang disampaikan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, terus dibuktikan dalam kerja nyata. Rabu, (20/4/2022), Depok, Provinsi Jawa Barat, Benny membuka Preliminary Education.
“Hari ini, Rabu, 20 April 2022, saya membuka Preliminary Education (Orientasi Pra Pemberangkatan) bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema Government to Government (G to G) Korea Selatan gelombang kedua di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat. Setelah tertunda selama dua tahun, sebanyak 410 orang mengikuti kegiatan yang berlangsung selama enam hari ke depan,” ujar Benny.
Politisi Partai Hanura itu mengatakan, BP2MI adalah pelayan rakyat yang memang berkewajiban melayani rakyat, termasuk CPMI. Atas berbagai kritik publik, dan usulan Benny makin aktif memperkuat, memantapkan pelayanan di BP2MI. Masukan saran dinilainya sebagai hal positif untuk meningkatkan kinerja.
Saya banyak sekali mendapatkan kritikan dan keluhan CPMI yang tertunda berangkat bekerja ke Korea Selatan. Walaupun hal itu bukan keputusan pemerintah Indonesia, namun sudah kewajiban kami sebagai pelayan rakyat, untuk menerima seluruh kritikan tersebut,” tutur Benny.
Dipaparkannya lagi, kegiatan Preliminary Education ini adalah yang pertama kali diadakan semenjak saya menerima amanah sebagai Kepala BP2MI pada 15 April 2020 lalu. Selama dua tahun ini, tambah Benny, penempatan PMI ke Korea Selatan ditutup karena kebijakan pemerintah negara tersebut dengan melihat kondisi Covid-19.
“Saat ini penempatan tersebut telah dibuka kembali, karena itu saya tegaskan kepada jajaran untuk menggenjot Preliminary Education kepada seluruh CPMI yang tertunda keberangkatannya, kita targetkan semuanya sudah berangkat ke Korea bulan Juli 2022 nanti. Saya akan memastikan berjalannya Preliminary Education yang ada di semua kota,” ujar Benny.
Tidak hanya itu, ditambahkannya lagi, mulai dari Semarang pada Selasa (19/4/2022), Depok pada Rabu (20/4/2022), dan Cirebon pada Kamis (21/4/2022), totalnya mencapai 1.060 orang. BP2MI, tegas Benny, akan menjamin bahwa kegiatan Preliminary Education ini diadakan secara gratis.
“Saya mendapat keluhan pelaksanaan Preliminary Education yang lambat, karena itu kemarin saya hadir langsung kegiatan Preliminary Education di Semarang, hari ini di Depok, besok saya ke Cirebon. Atas kerja-kerja yang lambat tersebut, telah saya lakukan evaluasi dengan mencopot tiga pejabat karena ada proses-proses yang terlalu lambat,” tutur Benny.
Kepala BP2MI pertama ini menargetkan semua CPMI yang tertunda keberangkatannya selama pandemi, bisa selesai mengikuti Preliminary Education dalam April ini.
“Selanjutnya Preliminary Education dapat dibuka di beberapa tempat lain, seperti di Yogyakarta dan Indramayu,” kata Benny.
Benny menguraikan bahwa, semangatnya adalah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. BP2MI juga meminta izin dan menyarankan kepada HRD Korea agar tempat pelaksanaan tes EPS-TOPIK bisa diadakan di tempat lain. Bisa menggunakan sistem zonasi. Jika Korea Selatan belum bisa memfasilitasi, maka BP2MI akan mengusahakan menyediakan perangkat-perangkat untuk tes EPS-TOPIK.
“Saya berharap seluruh CPMI yang mengikuti Preliminary Education ini dapat menyelesaikan semua prosesnya hingga dapat berangkat bekerja ke Korea Selatan,” ujar Benny, mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara 3 periode ini. (hans)