SUARAMANADO, Jakarta : Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN secara resmi ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (7/9). Pada penutupan KTT ini juga dilakukan serah-terima Keketuaan ASEAN dari Indonesia kepada Laos untuk tahun 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden RI dalam acara tersebut yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC).
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh Pemimpin Negara dan undangan yang hadir. Selama tiga hari, setidaknya 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome documents serta sejumlah kesepakatan konkret dengan mitra,” ucap Presiden Jokowi mengawali pidato penutupnya.
Selama pertemuan, lanjut Presiden Jokowi, dirinya menangkap optimisme dan energi yang positif. “Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan dan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mewujudkan kawasan yang damai, stabil dan sejahtera. Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas, serta fondasi kunci yang akan mengantar ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan dunia. Inilah esensi yang dibangun Keketuaan Indonesia menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”
Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini menggarisbawahi komitmen ASEAN untuk tidak menjadi arena rivalitas negara-negara besar dengan tetap mengedepankan sentralitas ASEAN. Menurut Presiden Jokowi, tugas ASEAN dalam mengatasi dinamika dan tantangan global tidak mungkin dapat selesai hanya dalam satu keketuaan, namun negara-negara ASEAN perlu bahu-membahu dalam menavigasi tantangan menjadi peluang, rivalitas menjadi kolaborasi, eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan perbedaan menjadi persatuan. Dengan demikian, ASEAN dapat mengukuhkan relevansinya kepada masyarakat dan dunia.
Presiden Joko Widodo juga secara resmi menyerahkan kepemimpinan ASEAN kepada Laos untuk menjadi Ketua ASEAN pada 2024. Momen ini disimbolkan dengan penyerahan palu keketuaan (gavel) yang dilanjutkan dengan sambutan dari Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone.
“Laos merasa terhormat untuk dapat memegang Keketuaan ASEAN pada 2024, melanjutkan prestasi yang telah dicapai pada Kepemimpinan Indonesia,” ungkap PM Siphandone.
Diketahui bahwa Laos telah memegang keketuaan di ASEAN sebanyak dua kali yakni pada 2004 dan 2016. Pada keketuaan yang ketiga ini, Laos mengambil tema “ASEAN: Enchancing Connectivity and Resilience”. Hal itu menekankan prioritas Laos untuk meningkatkan konektivitas, mengatasi tantangan dalam lanskap geopolitik dan geokonomi.
Selain itu, Laos ingin mewujudkan peluang melalui peningkatan kerja sama di antara negara-negara ASEAN dan mitra, serta mendorong transformasi digital, ketahanan iklim, pembangunan kesehatan, dan stabilitas regional untuk mencapai ASEAN yang lebih terhubung dan berketahanan.
Perhelatan KTT ASEAN ke-43 dan KTT lainnya telah sukses digelar pada 5-7 September 2023. Di samping konferensi utama, yakni pleno dan retreat, terdapat 10 KTT dengan negara mitra dan organisasi internasional, berbagai pertemuan bilateral, dan side events yang meliputi ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) hingga ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Sehari sebelum penutupan, para delegasi dan undangan pun dijamu dalam perayaan Gala Dinner di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Sumber : ekon.go.id