SUARAMANADO, Bengkulu : Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu dengan 35 korban rudapaksa seorang guru honorer di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu (09/05). Ia hadir untuk memastikan proses rehabilitasi sosial terhadap korban dan keluarganya berjalan dengan baik.
“Saya datang ke sini karena saya ingin menyelesaikan (proses rehabilitasi) karena prosesnya agak lama. Saya ingin meyakinkan kepada orangtua dan anak anak untuk proses rehabilitasi bisa berjalan dengan baik,” ungkap Mensos Risma di Kantor Desa Giri Kencana, Kabupaten Bengkulu Utara (09/05).
Melalui semangat yang ditularkan Mensos Risma, para korban perlahan mulai memunculkan semangat dan senyum. Terlebih saat Mensos mengutarakan rencananya bersama Forkopimda setempat, untuk mengadakan pertandingan futsal dengan berbagai hadiah seperti laptop dan sepatu futsal.
Anak – anak yang menjadi korban rudapaksa tersebut menyambut ide Mensos Risma dengan gembira dan penuh semangat. “Mau gak kalian nanti dibuatkan pertandingan futsal? Nanti ibu kirimkan gawang dan bola. Nanti kalian latihan ya tiap hari?,”tanya Mensos Risma kepada korban.
“Siap ibu, semangat!!,”jawab para korban dengan lantang dan semangat.
Selain memberikan semangat dan motivasi, Mensos juga membagikan berbagai bantuan kepada korban. Bantuan yang diberikan berupa bantuan sembako, bantuan sandang, bantuan nutrisi, perlengkapan kebersihan, perlengkapan sekolah dan konseling, perlengkapan gambar senilai total Rp 90.525.505.
Tidak hanya kepada para korban, keluarga korban yang turut hadir, juga diberikan penguatan oleh Mensos. Ia meminta kepada keluarga korban agar tidak menganggap kejadian ini sebagai aib, karena anak – anak mereka merupakan korban. Mensos meminta agar keluarga terus mendampingi dan memberikan semangat kepada anak mereka, agar kondisi psikisnya segera pulih.
“Bapak, ibu, ini bukan aib. Bapak ibu tidak usah malu, karena anak – anak kita korban, bukan pelaku. Setelah hari ini akan saya pantau terus. Saya akan bantu, tapi kita juga harus kuat karena ibu – ibu akan membantu mengarahkan anak – anak. Khawatir jika anaknya tidak ditangani, nantinya akan menjadi pelaku,” ungkap Mensos kepada keluarga korban.
Mensos Risma juga mengingatkan kepada orangtua korban untuk terus memberikan dukungan kepada anak – anak mereka.
“Seperti yg tadi saya sampaikan kepada anak – anak, tubuhmu adalah milikmu. Jadi jangan ada yang boleh menyentuh selain dirimu,”kata Mensos.
Pendampingan Psikolog
Proses pemulihan para korban dan pendampingan kasus ini akan terus dipantau oleh Kemensos, hingga kondisi para korban bisa dapat kembali ceria seperti anak – anak lainnya.
“Nanti akan ada psikolog yang membantu mereka baik di sekolah maupun di rumah. Jadi akan ada rutin terus psikolog dan psikiater yang akan mendampingi mereka. Nanti kalau kondisinya, misalkan, ditengarai berat nanti kami akan tangani,” tambah Mensos.
Pada kesempatan ini, Mensos menyempatkan diskusi dengan pemerintah daerah untuk menemukan solusi dalam memutus rantai perilaku rudapaksa, terutama pada anak – anak di bawah umur, agar tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat lingkungan di rumah, sekolah, dan daerah sekitar ramah dan aman untuk anak.
“Tadi juga saya sampaikan kita harus membuat suasana di sekolah, di kampung, di daerah, di desa itu harus suasana yang ramah dan aman untuk anak – anak. Nanti saya kerja sama dengan Bapak Kapolres, Pak Dandim, kita akan membuat lomba antarmereka supaya trauma mereka bisa segera hilang dan mereka kembali seperti anak anak yang lain,” kata Mensos.
Bupati Kab. Bengkulu Utara H. Mi’an menyatakan, Mensos Risma memberikan berbagai pengarahan kepada dirinya sebagai Kepala Daerah, orangtua korban, dan jajaran tenaga pendidik untuk dapat mewaspadai adanya kasus serupa.
“Ibu Menteri tadi sudah memberikan arahan kepada saya sebagai kepala daerah dan jajaran di dunia pendidikan, kepada orangtua juga. Semoga arahan Bu Menteru bisa menjadi panduan kita menangani ini. Ini tidak terlihat tapi harus kita selesaikan,” ungkap H. Mi’an.
Turut hadir mendampingi kunjungan Mensos di Kab. Bengkulu Utara, Staf Khusus Menteri Sosial Bid. Pengembangan SDM dan Program Kementerian Suhadi Lili, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Kepala Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu Syam Wuryani, Bupati Kab. Bengkulu Utara Ir. H. Mi’an, Ketua DPRD Kab. Bengkulu Utara Sonti Bakara, dan segenap jajaran Forkopimda Kab. Bengkulu Utara.
Sumber : kemensos.go.id