Minsel – Pelaksanaan proyek infrastruktur tahun 2025 di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) saat ini mengalami penyesuaian akibat program efisiensi pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Minsel Royke Durand. Proses yang semula berjalan lancar kini mengalami kendala, mengakibatkan keterlambatan dalam beberapa tahapan, terutama pada proses pengadaan barang dan jasa melalui lelang. Pemotongan anggaran yang signifikan menjadi faktor penghambat utama.
“Meskipun ada efisiensi anggaran, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan program infrastruktur yang telah direncanakan,” ujar Durand. Program-program yang telah disusun sebelum pergantian kepemimpinan, bahkan sejak bulan Februari, tetap dilanjutkan untuk memastikan keberlanjutan proyek-proyek strategis sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra). Proses pengadaan tetap dilakukan secara terbuka dan transparan, memberikan kesempatan kepada semua kontraktor yang memenuhi kualifikasi untuk berpartisipasi.
Durand juga menjelaskan tantangan yang dihadapi di Minsel, termasuk keterbatasan anggaran dan kompleksitas proyek. Proyek yang sedang berjalan beragam skalanya, mulai dari perintisan jalan kecil hingga proyek yang lebih besar. Namun, fokus utama saat ini adalah pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada, sejalan dengan kebijakan efisiensi pemerintah.
“Dengan pemotongan anggaran, pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan menjadi sangat penting,” tegas Durand. Pemerintah berharap para penyedia jasa atau kontraktor dapat memenuhi seluruh ketentuan kontrak, baik kualitas maupun kuantitas. Sebagai contoh, jika kontrak menetapkan volume pekerjaan 10 meter, maka harus dikerjakan tepat 10 meter; jika 10 kubik, maka harus tepat 10 kubik. Hal ini untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai standar dan anggaran yang dialokasikan.
Durand menambahkan bahwa kompleksitas proyek infrastruktur di Minsel, yang mencakup sejumlah ruas jalan, membutuhkan pemahaman mendalam tentang kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur di daerah tersebut. Pemilihan kontraktor yang berpengalaman dan memahami kondisi lokal sangat penting untuk keberhasilan proyek. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek ini dengan sebaik mungkin, meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran.(Buence)