SUARAMANADO, Bali : Dalam pertemuan diskusi Forum B20 ditekankan pentingnya kemampuan digital termasuk bagi pelaku UMKM dan startup lokal agar digitalisasi membawa manfaat bagi semua pihak termasuk pelaku usaha kecil.
Wakil Ketua Satgas Digitalisasi B20 sekaligus Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Fajrin Rasyid mengatakan peningkatan literasi dan kemampuan digital para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penting seiring dengan akselerasi digitalisasi saat ini.
“Sesuai komitmen ‘No One Left Behind’, semua orang berhak memiliki akses ke platform digital. Maka dari itu, semua orang perlu bekerja sama untuk meningkatkan dua hal, yaitu literasi di tingkatan individual dan UMKM, dan meningkatkan kemampuan UMKM untuk mengenal dan memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya,” kata Fajrin dalam acara G20 Side Event yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara hybrid, Senin (8/8).
Lebih lanjut, Fajrin berpendapat peningkatan literasi dan kemampuan digital sejak dini perlu menjadi perhatian pemerintah. Hal ini, lanjut dia, diharapkan mampu menambah jumlah talenta digital.
“Setiap tahunnya, kita kekurangan setidaknya 600 ribu talenta digital. Maka dari itu, menurut saya pemegang kebijakan bisa menyematkan topik digital ke dalam sebuah kurikulum di tingkatan pendidikan, hingga pekerja. Pekerja juga perlu mengembangkan kemampuan digital mereka di berbagai sektor terkait,” kata Fajrin.
Fajrin Rasyid mengatakan, Indonesia sendiri telah memiliki strategi untuk mempercepat digitalisasi bagi para pelaku UMKM.
“Strategi untuk mempromosikan literasi digital untuk pelaku UMKM dapat dilakulan dengan meningkatkan literasi digital skills dan meningkatkan kemampuan digital, dan mengarahkan penggunaan platform tersebut, untuk melakukan kegiatan usaha, salah satunya financing,” katanya.
Ministry of Electronic and Information Technology India Shri Alkesh Kumar Sharma menceritakan bahwa dalam mengadopsi teknologi digital, pihaknya sangat mendukung ekosistem UMKM dan startup lokal. Hal ini pun dilakukan untuk memberdayakan produk lokal untuk berkembang lebih cepat melalui digitalisasi.
Hal ini pun tentu menjadi pembelajaran bagi Indonesia, di mana Indonesia perlu menerapkan digitalisasi bagi pelaku UMKM serta mendukung pemberdayaan startup lokal.
Di tempat yang sama, Director of Global Business Group for Southeast Asia at Meta Dhruv Vohra menambahkan, pemerintah dapat meningkatkan kemampuan digital pelaku UMKM dengan menciptakan lingkungan ekosistem digital yang kondusif termasuk infrastruktur, internet dan perangkat yang terjangkau.
“Ini improvisasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan dengan berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi digital talent,” kata Dhruv.
Sementara itu, President/Co-founder Evermos Arip Tirta menuturkan bahwa bergabung dengan loka pasar merupakan salah satu langkah pembuka untuk mendigitalisasikan pelaku UMKM.
Menurut Arip, yang harus diingat oleh pengusaha saat ini adalah memulai untuk menyelesaikan masalah. Hal inilah yang dilakukan oleh Evermos, di mana teknologi digital akan membantu membuka akses, dan menghubungkan para UMKM dengan reseller.
“Hal lain yang dilakukan Evermos untuk mendukung percepatan digitalisasi adalah mengadakan pertemuan komunitas offline untuk onboard reseller baru, akuisisi organik dengan digital marketing yang bervariasi, serta memberikan training untuk melatih konsistensi para reseller dalam memiliki usaha,” kata Arip.
Dia menegaskan bahwa bonus demografi yang terjadi di Indonesia juga merupakan keuntungan tersendiri karena jumlah digital talenta yang meningkat di Indonesia. Hal ini dikatakan harus dioptimalkan oleh pemerintah dan perusahaan untuk bersama-sama meningkatkan atmosfer digital di Indonesia agar menjadi lebih baik.
Sumber : kemenkopukm.go.id