SUARAMANADO, Singapura: Plt. Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), Adi Winarso, telah memimpin Delegasi RI pada kegiatan The 4th Senior Officials Counter-Terrorism Policy Forum (SOCTPF) pada 19-20 November 2024 di Singapura.
“Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir telah terjadi penurunan insiden terkait terorisme di Indonesia. Dari tahun 2023 hingga paruh pertama tahun 2024, Indonesia berhasil mempertahankan status ‘zero terrorism attack’ sebagai hasil dari penegakan hukum yang efektif, termasuk tindakan pre-emptive yang menargetkan para pelaku sebelum potensi serangan,” kata Adi saat menyampaikan perkembangan upaya nasional dalam penanggulangan terorisme.
Lebih jauh, disampaikan pengamatan berkembangnya lanskap ancaman dan peningkatan tren penggunaan teknologi baru dalam aksi-aksi terorisme. Negara-negara perlu mencermati perkembangan teknologi terkini yang digunakan dalam kegiatan terorisme seperti rekrutmen dan penyebaran paham-paham ekstremisme melalui internet, penggunaan Artificial Intelligence (AI), dan penggunaan cryptocurrency dalam pendanaan terorisme.
“Kami menyadari penyalahgunaan teknologi merupakan masalah yang nyata. Regulasi mengenai penerapan AI di Indonesia belum secara khusus mengatur hal-hal yang bersifat penegakan hukum. Minimnya penggunaan AI dalam pekerjaan pemerintahan di bidang pencegahan dan penanggulangan terorisme menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, kami sepakat terdapat potensi mengeksplorasi penggunaan AI untuk membantu upaya penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan di dunia maya,” kata Nur Rokhmah Hidayah, Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Asia, Pasifik, dan Afrika Kemenko Polkam di pertemuan.
SOCTPF merupakan mekanisme kerja sama tingkat pejabat senior/Eselon I dari negara-negara peserta Sub-Regional Meeting (SRM) yang dilaksanakan setiap tahun untuk membahas isu teknis. SRM juga dimaksudkan untuk mengembangkan program konkret dalam upaya meningkatkan kerja sama penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan.
Pertemuan ke-4 SOCTPF diketuai bersama oleh Singapura dan Thailand dan mengambil tema “Penggunaan Artificial Intelligence dan Teknologi Canggih untuk Melawan Ekstremisme Daring”. Pertemuan telah membahas kebijakan terkini negara-negara dalam penanggulangan terorisme dan strategi digital penanggulangan ekstremisme di ruang maya.
Kegiatan dihadiri oleh para pejabat senior dari Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, dan Thailand. Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pertemuan berikutnya pada tahun 2025 akan dipimpin bersama oleh Thailand dan Brunei Darussalam.
Sumber: polkam.go.id