Perang Dagang AS dengan Kanada dan Uni Eropa Memanas

SUARAMANADO, Washington DC: Perang dagang AS dengan Kanada dan Uni Eropa memanas pada hari Rabu (12/3). Presiden Donald Trump dan negara-negara yang biasanya menjadi sekutu Amerika Serikat tersebut saling memberlakukan tarif baru.

Amerika Serikat memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium dari 35 negara, termasuk Kanada dan 27 negara Uni Eropa, dan mengakhiri pengecualian sebelumnya yang berlaku untuk impor dari Argentina, Australia, Brasil, Inggris, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan.

“Menurut penilaian saya, modifikasi ini diperlukan untuk mengatasi peningkatan signifikan pangsa impor barang-barang baja dan barang-barang baja turunan dari sumber-sumber ini, yang mengancam akan merusak keamanan nasional AS,” kata Trump dalam sebuah proklamasi yang mengumumkan tarif tersebut.

Kanada segera mengenakan tarif baru pada ekspor AS senilai $20,7 miliar ke negara tetangganya di utara itu, sementara UE mengumumkan tindakan perdagangan balasan dengan bea baru pada produk industri dan pertanian AS.

Langkah-langkah UE yang baru itu akan berlaku pada barang-barang AS senilai sekitar $28 miliar dan bukan hanya produk baja dan aluminium, tetapi juga tekstil, peralatan rumah tangga, dan barang-barang pertanian.

Sepeda motor, bourbon, selai kacang, dan celana jins juga akan terdampak, seperti yang terjadi selama masa jabatan pertama Trump yang berlangsung dari tahun 2017 hingga 2021.

Tarif Uni Eropa ditujukan untuk menekan AS secara politik sekaligus meminimalkan kerusakan tambahan di Eropa. Para pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa tarif mereka, yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan impor dan biayanya sebagian besar dibebankan kepada konsumen, ditujukan pada produk-produk dari negara-negara bagian di AS yang didominasi Republikan, seperti daging sapi dan unggas dari Kansas dan Nebraska, produk kayu dari Alabama dan Georgia, serta minuman keras dari Kentucky dan Tennessee.

Namun, tarif Uni Eropa juga akan menghantam negara-negara bagian yang didominasi Demokrat seperti Illinois, produsen kedelai terbesar di AS.

Para produsen minuman keras mengatakan, mereka menjadi korban sampingan dalam sengketa baja dan aluminium.

Langkah Uni Eropa “sangat mengecewakan dan akan sangat melemahkan upaya yang berhasil untuk membangun kembali ekspor minuman keras AS di negara-negara Uni Eropa,” kata Chris Swonger, kepala Dewan Minuman Keras Amerika Serikat.

Uni Eropa merupakan tujuan utama wiski AS, dengan ekspor melonjak 60% dalam tiga tahun terakhir setelah serangkaian tarif sebelumnya ditangguhkan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa blok tersebut “akan selalu terbuka untuk negosiasi.”

“Karena AS menerapkan tarif senilai $28 miliar, kami menanggapinya dengan tindakan balasan senilai 26 miliar euro,” katanya.

“Kami sangat yakin bahwa di dunia yang penuh dengan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, bukanlah kepentingan bersama kita untuk membebani ekonomi kita dengan tarif,” kata von der Leyen.

Trump mengatakan bahwa tarif yang diberlakukannya akan mendorong produsen-produsen asing untuk mengakhiri operasi mereka di luar negeri dan memindahkannya ke AS untuk membantu menciptakan lapangan kerja di AS.

Sumber: voaindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *