SUARAMANADO, Jakarta: Suasana karnaval peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Monumen Nasional (Monas), Minggu (17/8/2025) malam semakin semarak dengan kehadiran penyandang disabilitas yang ikut berbaur bersama masyarakat dalam Pesta Rakyat 17-an. Dua penyandang disabilitas fisik binaan Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) milik Kemensos dari Cibinong tampil percaya diri menggunakan kursi roda sambil bergabung di antara iring-iringan mobil hias Kementerian Sosial (Kemensos).
Mereka yang ikut karnaval kali ini adalah Risna dan La Juma. Keduanya adalah penyandang disabilitas yang selama ini menjadi peserta pelatihan vokasi desain grafis dan elektro di Sentra Inten Soeweno.
Keduanya tampak penuh semangat melambaikan tangan kepada masyarakat yang memenuhi area Monas tempat dimulainya karnaval. Kehadiran mereka menjadi pesan kuat bahwa perayaan kemerdekaan adalah milik semua anak bangsa tanpa kecuali.
Mobil hias Kemensos sendiri mengusung tema besar Sekolah Rakyat, DTSEN, dan “Bansos Sementara, Berdaya Selamanya”.
Desain mobil menggambarkan ruang kelas terbuka dengan buku raksasa dan papan tulis sebagai simbol gagasan Presiden Prabowo menghadirkan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak keluarga miskin.
Visual digital yang dipasang di mobil hias menampilkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar penyaluran bansos yang lebih tepat sasaran.
Selain Risna dan La Juma, puluhan siswa Sekolah Rakyat juga ikut memeriahkan karnaval. Dengan seragam kebesaran merah dan putih lengkap dengan baret merah, mereka tampil penuh percaya diri dan menyapa masyarakat sepanjang rute parade.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang ikut karnaval menegaskan bahwa partisipasi penyandang disabilitas dan siswa Sekolah Rakyat dalam karnaval ini adalah cerminan nyata dari inklusi sosial.
“Pesan penting yang kami bawa adalah negara hadir untuk semua, tanpa terkecuali. Baik melalui Sekolah Rakyat, DTSEN, maupun bansos yang sementara sifatnya. Tujuan akhirnya adalah pemberdayaan, agar setiap warga termasuk penyandang disabilitas bisa mandiri dan berdaya selamanya,” ujar Gus Ipul.
Saat iring-iringan Kemensos melintas di depan panggung kehormatan, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak memberikan apresiasi.
Presiden tersenyum dan berdiri melambaikan tangan saat parade mobil hias Kemensos melaju di depan panggung utama.
Sementara itu, keterlibatan disabilitas juga nampak saat upacara HUT RI di halaman kantor Kementerian Sosial jalan Salemba Jakarta, dengan penampilan marching band disabilitas netra.
Marching band binaan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi ini membawakan lagu-lagu nasional seperti Hari Merdeka dan Berkibarlah Benderaku.
Salah satu personel marching band Ilham (23), penyandang disabilitas netra asal Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan suara penuh haru, mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil dalam upacara HUT ke-80 RI di Kemensos.
“Senang sekali, bangga bisa hadir di sini untuk mengiringi upacara. Karena bagi saya, kemerdekaan itu berarti kebebasan, termasuk bagi penyandang disabilitas, agar hak-hak kami bisa semakin dipenuhi. Alhamdulillah saya diberi kesempatan mengaktualisasikan diri di sini,” kata Ilham.
Sumber: kemensos.go.id