SUARAMANADO, Barru : Pemerintah daerah merasakan adanya dampak positif bantuan sosial (bansos) terhadap perekonomian lokal. Bansos dinilai telah menggerakkan perekonomian daerah terutama terkait kebijakan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mempercepat pencairan bansos.
Pemerintah Daerah Rasakan Manfaat Bansos dalam Menggerakkan Ekonomi Kerakyatan
“Bantuan sosial dari Kemensos telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kami. Uang yang mereka terima dibelanjakan di warung-warung setempat. Tentu saja ini menjadi pendorong perputaran ekonomi,” kata Bupati Barru Suardi Saleh ditemui di lokasi bencana banjir di Mallusetasi, Barru (09/03).
Pernyataan senada disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang yang hadir dalam kesempatan penyerahan bantuan bencana banjir di Kecamatan Mallusetasi. Samsu menyatakan, dalam setiap kunjungan ke daerah memantau penyaluran bansos, ia dapat melihat bagaimana bansos menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Saya belum tahu berapa nilai total bantuan untuk Kabupaten Barru. Kalau di Kabupaten Pangkep kemarin saya kunjungi, itu bantuan Kemensos Rp25 miliar. Nah itu tentu saja jumlah yang cukup besar. Sangat berarti dalam menggerakkan perekonomian rakyat,” katanya.
Dengan gambaran tersebut, Samsu menyatakan, bansos berperan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional sejalan dengan kebijakan pemerintah mengatasi krisis sebagai dampak pandemi.
“Dengan nilai puluhan miliar, bila bansos tersebut dibelanjakan di desa-desa, maka ekonomi di tingkat bawah akan berputar. Selanjutnya akan menghidupkan ekonomi nasional karena bansos ini kan nasional cakupannya,” kata Samsu.
Terkait dengan penerbitan petunjuk teknis (juknis) dari Kemensos untuk mempercepat salur Program Sembako, Samsu melihat perkembangan positif di lapangan.
“Di Sulawesi Selatan ini cukup bagus. PT Pos bergerak cepat ya menyalurkan bantuan secara tunai. Masyarakat juga diberikan kesempatan untuk belanja tidak mesti di E Warong. Bisa belanja ke warung-warung lainnya. Inilah yang menjadi dorongan tambahan bahwa bansos bisa menggerakkan ekonomi rakyat,” katanya.
Juknis yang dimaksud Samsu adalah Keputusan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Nomor 29/6/SK/HK.01/02/2022. Di antara hal penting yang diatur di dalamnya adalah pencairan Bantuan Sembako salur tunai melalui PT Pos Indonesia pada Januari, Februari dan Maret 2022.
DI Kabupaten Barru, Kemensos menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp6.507.850.000. Kemudian juga Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako sebesar Rp7.749.000.000, untuk Januari, Februari dan Maret.
Kemensos menyalurkan bantuan logistik dari Gudang Provinsi Sulawesi Selatan dan Gudang Dinsos Kabupaten Barru berupa makanan anak 120 paket, tenda gulung merah 30 lembar, selimut merah 30 Lembar, matras merah 30 lembar, dan family kit 30 paket.
Bantuan logistik dari Gudang Regional Indonesia Timur Makassar berupa tenda gulung 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur100 lembar, tenda keluarga 50 unit, family kit 95 paket, kids ware 150 paket, sandang dewasa 300 paket, tenda serbaguna keluarga 5 unit, matras 200 lembar, makanan siap saji 800 paket, lauk pauk siap saji 800 paket, makanan anak 800 paket, air minum kemasan 50 dus.
Bantuan dari Balai Wirajaya, Balai Todopuli, Balai Gau Mabaji, dan Balai Pangurangi berupa sembako dan alat kebersihan diri sejumlah 200 paket.
Baik Bupati Suardi dan Samsu Niang, sama-sama mengapresiasi langkah dan kebijakan Kemensos. Bupati Suardi menilai Mensos bergerak cepat dalam penanganan bencana banjir di Barru.
“Alhamdulillah begitu cepat respon dari beliau. Hari ini kita lihat bantuan yang diberikan luar biasa bantuan mencapai sekitar Rp1 miliar. Atas nama masyarakat Kabupaten Barru, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Menteri yang luar biasa, ” katanya.
Senada dengan hal itu, Samsu Niang menyatakan, bantuan yang diberikan Mensos di setiap daerah sangat fantastis. “Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat korban bencana. Ibu Menteri selalu bergerak cepat dalam merespon perkembangan masyarakat,” katanya.
Banjir bandang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Mallusetasi. Penyebab banjir karena air sungai meluap dan ketemu dengan air pasang.
Sumber : kemensos.go.id