Orang Terkaya Amerika bukan asli Amerika

Elon Musk, CEO Tesla Corporation
Mobil canggih Tesla

 

SUARAMANADO, Manado – Pencipta mobil listrik mewah, canggih dan superhemat, Tesla, Elon Musk, ternyata asli kelahiran Afrika Selatan. Lahir di bulan Juni 1971 dari ayah asal Afrika Selatan dan ibu asal Kanada, pria terkaya di dunia ini hijrah ke negeri asal ibunya, Kanada, di usia 17 tahun, untuk lebih dekat dengan Amerika Serikat, negeri yang menurutnya tempat mewujudkan impian dan karya. Hal ini diungkapkannya dalam sejumlah wawancara beberapa waktu yang lalu.  

Elon Musk kemudian memutuskan masuk Amerika di tahun 1995 dengan maksud awal untuk sekolah di Stanford University. Dirinya kemudian memutuskan untuk mengejar karir di bisnis, mendirikan perusahan sofware Zip2 bersama adiknya, Kimbal. Hasilnya, perusahan tersebut terjual dengan US$307 Miliar di tahun 1999. Di tahun yang sama ia juga mendirikan X.com ihwal Paypal yang laku US$1,5 Triliun di tahun 2022. Dari dana inilah dia kemudian mengembangkan bisnisnya.

Musk yang pernah bekerja selama 120 jam seminggu khususnya ketika menghadapi ancaman kebangkrutan perusahaan Tesla di tahun 2008 ini, mengungkapkan bahwa dirinya sejak kecil telah ingin bercita-cita untuk membuat truk yang jauh lebih canggih daripada yang dilihatnya. Impian itu terkabulkan karena dirinya bekerja lebih keras daripada orang biasa.

“Berikan sesuatu yang orang lain senangi,” ungkapnya tentang mobil listrik hemat energi dan mewah karyanya yang berhasil mengubah paradigma orang tentang mobil listrik yang kasar dan jelek. Tercatat, harga mobil Tesla Model 3 dimulai dari Rp. 1,5 Milliar untuk on the road Jakarta.

Hal menarik dari pria sederhana yang sempat tidur di kantor dan mandi di aula ini, dia terlibat aktif dalam mendidik putera-puteranya. “Mereka harus membaca buku dua kali lebih banyak dari setiap game yang mereka main,’ tegasnya. Elon yang sempat jadi sasaran buli di sekolah lantaran hobi kutu bukunya, Elon tidak suka pesta dan lebih sering menyendiri bermain game, harus belajar ilmu beladiri untuk menangkis buli dan serangan teman-temannya.

Setelah berhasil dengan pengalihan energi automobile dari bahan bakar ke listrik, Elon kini berhasrat untuk menaklukan angkasa luar. “Seperti orang lupa cara membuat piramid Mesir, demikian pula pengetahun bisa hilang tanpa diulang-ulang,” sumbarnya. Pernah menjalani kegagalan-kegagalan dalam percobaan misinya, Elon tidak putus asa. “Bila kita tidak menyelesaikan proyek ini karena tutup usia, ada pihak lain yang akan meneruskannnya,” papar pria yang didaulat pemberi karya terbanyak dalam upaya penghematan energi dunia dan sempat dinobatkan sebagai “Person of the Year” oleh majalah Time di tahun 2021.

Pria yang kini bermukim di Amerika Serikat ini, seperti dilansir Wikipedia, memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat, Kanada dan Afrika Selatan; hal yang tidak mungkin bagi seorang warga negara Indonesia.  (em)

Mobil canggih Tesla
Sumber: instagram Elonrmuskk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *