Menpar Kunjungi Desa Wukirsari Peraih “Best Tourism Village UNWTO 2024”

SUARAMANADO, Bantul: Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melanjutkan rangkaian kunjungan kerja di Provinsi DIY dengan mengunjungi Desa Wisata Wukirsari dan mencoba sejumlah daya tarik seperti praktik membuat batik.

Menpar Widiyanti bersama Wamenpar Ni Luh Puspa dalam kunjungannya ke Desa Wisata Wukirsari, Kamis (23/1/2025), menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih Desa Wisata Wukirsari. Pencapaian luar biasa ini turut mendorong geliat pariwisata Indonesia di mata dunia.

“Kami sangat bangga karena prestasi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan sekaligus menjadikan simbol global pariwisata berbasis kearifan lokal,” ujar Menpar Widiyanti.

Desa wisata yang berada di Kabupaten Bantul, DIY ini, merupakan salah satu desa wisata terbaik Indonesia yang sebelumnya telah banyak meraih deretan penghargaan, salah satunya Best Tourism Village UNWTO tahun 2024.

Desa Wisata Wukirsari memiliki potensi pariwisata yang besar mulai dari keindahan alam hingga produk ekonomi kreatif dan berfokus pada pengembangan edu-wisata dan eco-wisata.

Sejak tahun 2007, Desa Wisata Wukirsari mengembangkan potensi yang menonjol di sektor ekonomi kreatif subsektor fesyen yaitu kerajinan batik tulis melalui sentra Kampung Batik Giriloyo yang di dalamnya termasuk kegiatan belajar membatik.

Belajar membatik menjadi ajang bagi Wukirsari untuk mengenalkan warisan budaya dunia milik Indonesia yang telah ada di kawasan ini sejak tahun 1634.

Bukan sekadar ajang wisata, kegiatan ini menitikberatkan pada keterlibatan lebih dari 600 perajin batik sebagai pemandu wisata belajar batik, sehingga setiap perkembangan dalam atraksi ini akan berimbas pada meningkatnya taraf hidup masyarakat yang berprofesi sebagai perajin batik.

Selain kerajinan masyarakat lokal yang menjadi daya tarik utama, tata letak geografis Desa Wukirsari juga sangat beragam. Mulai dari perbukitan, sungai, hutan, dan lahan pertanian yang membuat desa ini sangat asri.

Potensi-potensi yang diiringi dengan pengelolaan berkelanjutan oleh masyarakat, juga membawa Desa Wisata Wukirsari meraih deretan penghargaan lainnya. Seperti ASEAN Homestay Award di tahun 2016, juara 1 Desa Wisata Maju Tahun 2023, hingga penetapan UNESCO atas Batik Giriloyo sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2009.

Selain itu Desa Wukirsari juga telah menerima sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan wisata pada 2022.

“Tentunya ini semua adalah hasil dari dedikasi yang konsisten dan buah dari kolaborasi yang baik dari seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah daerah dispar, pengelola desa wisata, pelaku UMKM, komunitas lokal, hingga mitra strategis lainnya,” ujar Menpar Widiyanti.

Ia berharap, Desa Wukirsari bisa menjadi contoh dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan pada aspek pengelolaan destinasi wisata, sosial ekonomi, budaya, dan lingkungan.

“Ke depan kami berharap Desa Wisata Wukirsari dapat terus berinovasi tanpa melupakan akar tradisinya terutama dalam perspektif pariwisata yang berkelanjutan. Mari kita turut menciptakan produk dan jasa pariwisata yang tidak hanya memiliki daya saing global tapi juga wadah lingkungan dan berbasis pada pemberdayaan komunitas,” ujar Menpar Widiyanti.

Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Menteri Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Hutomo; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto; Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Destinasi Pariwisata, Florida Pardosi; serta Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Borobudur (BPOB), Agustin Peranginangin.

Sumber: kemenpar.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *