SUARAMANADO, Labuan Bajo : Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pertemuan para Kepala Negara Kerjasama Sub-Kawasan Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-15 yang bertempat di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kamis (11/5). Pertemuan ini dihadiri oleh PM Malaysia, Signing Minister Thailand, Sekretraris Jenderal ASEAN dan Presiden Bank Pembangunan Asia, serta membahas rencana strategis untuk memperkuat sinergi pencapaian Visi IMT-GT tahun 2036.
“Kerja sama ini telah berkontribusi dalam memperkuat ketahanan ekonomi di kawasan, melalui peningkatkan daya saing, konektivitas, dan pariwisata. Tantangan ke depan adalah memastikan ekonomi tumbuh cepat, lebih inklusif dan berkelanjutan di era ketidakpastian,” ungkap Presiden Jokowi saat membuka KTT.
Meski dunia dilanda krisis, volume perdagangan IMT-GT tercatat sebesar USD 618 Miliar di tahun 2021. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menghadapi tantangan krisis global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Signing Minister IMT- GT melaporkan capaian perkembangan kerja sama IMT-GT kepada para Kepala Negara. Menko Airlangga melaporkan Produk Domestik Bruto dan total perdagangan di wilayah IMT- GT periode tahun 1993 – 2021 mengalami kenaikan cukup signfikan, masing-masing sekitar 1800% dan 520%. Kerjasama IMT-GT juga telah melakukan upaya-upaya strategis untuk terus meningkatkan keterhubungan di sub-kawasan. Hal ini dilakukan antara lain melalui penyampaian laporan proyek-proyek infrastruktur, peningkatan kapasitas para pekerja, petani dan wirausaha, Green City Action Plan, dan kemitraan dengan entitas internasional lainnya.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan 3 hal penting untuk pengembangan kerjasama, yakni hilirisasi industri, pengembangan industri halal, dan ekonomi hijau.
Presiden menyampaikan perlunya pengembangan dan kolaborasi Hilirisasi Industri di kawasan untuk menghasilkan nilai tambah tinggi. “Indonesia fokus mengembangkan hilirisasi sektor tambang, khususnya Nikel dan Bauksit. Target kita hingga tahun 2040, ada 21 komoditas dalam Roadmap Hilirisasi, dengan nilai investasi mencapai USD 545,3 Miliar,” ungkap Presiden Jokowi.
Kemudian terkait pengembangan industri halal, besarnya potensi pasar halal menjadi salah satu keunggulan dalam upaya membangun ekosistem halal. “Efisiensi proses sertifikasi halal, joint promotion, dan inovasi teknologi perlu terus kita dorong untuk identifikasi dan kembangkan new halal market,” ujar Presiden Jokowi.
Tentang ekonomi hijau, Indonesia saat ini terus mendorong investasi proyek-proyek pembangunan hijau. “Kami akan terus berupaya untuk mengembangkan Ekonomi Hijau, salah satunya dengan pembangunan PLTP di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung dengan memanfaatkan potensi Energi Panas Bumi lebih dari 9.000 Megawatt di Pulau Sumatera,” ungkap Presiden Jokowi.
Bertepatan dengan 30th IMT-GT Anniversary, para Kepala Negara juga meluncurkan Program IMT-GT Visit Year 2023-2025. Program ini diharapkan dapat memacu peningkatan jumlah Wisatawan sekaligus memperkenalkan potensi destinasi pariwisata di sub kawasan.
“Pembangunaan ekonomi IMT-GT perlu fokus untuk mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia, sehingga kerja sama ini semakin relevan dan bermanfaat nyata bagi rakyat,” jelas Presiden Jokowi saat menutup pertemuan.
KTT IMT-GT ke-15 juga mengesahkan dokumen IMT-GT Leaders’ Joint Statement yang merupakan arahan Kepala Negara untuk mencapai Visi IMT-GT tahun 2036. Turut mendampingi Presiden pada KTT tersebut antara lain Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, dan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri.
Sumber : ekon.go.id