SUARAMANADO, Malaysia : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang diwakili Biro Komunikasi dan Direktorat Komunikasi Pemasaran hadir dalam ASEAN Tourism Crisis Communication Forum dan ASEAN Tourism Crisis Communication Team (ATCCT) Special Meeting ke-3 yang diselenggarakan di Melaka, Malaysia.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan Kemenparekraf yang diketuai oleh I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, menyampaikan langkah-langkah mitigasi Kemenparekraf dalam menghadapi krisis kepariwisataan akibat pandemi COVID-19 khususnya di bidang komunikasi dan pemasaran.
“Kemenparekraf dengan mengandalkan seluruh kanal komunikasi yang dimiliki melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE, kampanye penggunaan vaksin, pemantauan intensif melalui media sosial dan media konvensional, membangun pesan komunikasi dengan nuansa empatik, membangun dialog dengan para stakeholder terkait, menjaga akurasi dari informasi, serta menyesuaikan program pemasaran pariwisata dengan kondisi pandemi saat itu,” kata Dewi Hendriyani.
Ia pun menambahkan pentingnya percepatan pembaharuan buku pedoman Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada untuk kian mempersiapkan Indonesia serta negara-negara ASEAN dalam memitigasi krisis di masa kini dan mendatang.
“Terkait pemantauan di media sosial yang telah kami lakukan, hal ini selaras dengan masukan pembaharuan ASEAN Tourism Crisis Communications Manual untuk turut menambahkan aspek-aspek digital di dalamnya sehingga dapat menjadi pedoman dalam mengatasi krisis di masa kini dan mendatang. Saat ini, Kemenparekraf juga sedang memfokuskan pada penyusunan pedoman destinasi pariwisata tangguh, dan kami di Biro Komunikasi tengah memperbaharui pedoman komunikasi krisis kepariwisataan agar terus relevan kedepannya,” kata Dewi.
Diselenggarakan dari 12-14 Juni 2023, rangkaian ASEAN Tourism Crisis Communication Forum dan ATCCT Special Meeting ke-3 diadakan di Ames Hotel, Ayer Keroh, Melaka, Malaysia. Forum ini bertujuan mengumpulkan seluruh negara anggota ASEAN untuk memperbaharui buku pedoman Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN dan berbagi best practice strategi komunikasi dalam menangani krisis kepariwisataan.
Acara diawali dengan sesi panel yang membahas bagaimana menghadapi krisis, mendefinisikan krisis serta dampaknya pada pariwisata, pandemi dan industri pariwisata, digitalisasi pada krisis, dan diakhiri dengan tur wisata di Melaka.
Diketuai oleh Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia, kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh perwakilan negara Malaysia, Indonesia, Laos, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Turut dihadiri pula secara daring oleh perwakilan dari Brunei Darussalam, Filipina, India sebagai negara mitra wicara ASEAN, dan Sekretariat ASEAN.
Sumber : kemenparekraf.go.id