SUARAMANADO, Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selaku Ketua Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) memimpin delegasi Indonesia dalam rangkaian forum internasional di Tiongkok pada 15–16 September 2025. Kehadiran Indonesia menandai komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat modernisasi pendidikan vokasi melalui kerja sama strategis dengan Tiongkok.
Pada 15 September 2025 di Nanning, Indonesia berpartisipasi dalam The 2025 China-ASEAN Forum on Upgrading Vocational Education Standards through AI Integration.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK Ojat Darojat menekankan pentingnya integrasi Artificial Intelligence (AI) ke dalam kurikulum vokasi sebagai langkah menuju standarisasi bersama ASEAN–Tiongkok. Integrasi ini diharapkan mampu mendorong pemerataan akses pendidikan melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Pemanfaatan AI dalam sistem pendidikan vokasi bukan hanya relevan, tetapi juga mendesak. Integrasi ini akan memperluas akses, meningkatkan kualitas, sekaligus menyiapkan generasi muda kita menghadapi dinamika industri global,” ujar Deputi Ojat dalam forum tersebut.
Selanjutnya pada 16 September 2025 di Liuzhou, delegasi Indonesia menghadiri Annual Conference of China-Indonesia TVET Industry-Education Alliance. Dalam forum ini, Deputi Ojat mendorong kerja sama yang lebih luas dan mendalam antara Politeknik serta Fakultas Vokasi di Indonesia dengan lembaga pendidikan vokasi dan industri di Tiongkok.
Selain itu, Asisten Deputi Riset, Teknologi, dan Kemitraan Industri Katiman, turut memaparkan strategi revitalisasi vokasi melalui penguatan kerja sama internasional. Beberapa inisiatif penting yang disepakati dalam pertemuan ini antara lain: pembentukan Joint Center of Excellence (fokus pada AI dan Green Skills), implementasi Dual System TVET Program, pertukaran dosen dan mahasiswa vokasi, serta pengembangan TVET Digital Platform berbasis AI.
Rangkaian kegiatan ini juga dilengkapi dengan kunjungan lapangan ke Liuzhou Polytechnic University, LiuGong Machinery, serta SGM Wuling. Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat link and match antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan nyata industri manufaktur dan teknologi. Melalui sinergi ini, lulusan vokasi Indonesia diharapkan semakin siap bersaing dalam ekosistem industri global.
Sumber: kemenkopmk.go.id
Related