SUARAMANADO, Jakarta : Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) terus mendorong upaya peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penerapan inovasi daerah. Langkah tersebut diharapkan dapat memacu daerah lebih mandiri dan berdaya saing di tengah iklim yang kian kompetitif.
Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono berharap, upaya ini akan memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan daerah, serta mempercepat pembangunan daerah secara berkesinambungan. Diharapkan pula, adanya inovasi daerah bakal mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah daerah saat ini dituntut membangun kapasitas penyelenggaraan pemerintahan dan daya saing daerah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Inovasi di segala bidang merupakan jawaban terhadap hal tersebut, baik di bidang tata kelola pemerintahan daerah, pelayanan publik, maupun inovasi bentuk lainnya di masyarakat,” ujar Sugeng saat memberikan pengarahan pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Manajemen Strategi Pengembangan Inovasi Daerah Berbasis Sektor Unggulan Wilayah di Lingkungan Pemerintah Daerah, Senin (29/8/2022).
Sugeng menambahkan, bagian terpenting dari inovasi adalah mengetahui mekanisme pelaporan dan inisiatif inovasi daerah. Untuk menyukseskan hal tersebut, tambah dia, peran strategis lembaga penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan. Adapun lembaga itu dapat mendorong penerapan penginputan data Indeks Inovasi Daerah dan Puja Indah (Pusat Jejaring Inovasi Daerah).
Menurut Sugeng, dalam meningkatkan inovasi, daerah dapat menggali potensi, serta mempelajari bentuk inovasi daerah. Selain itu, daerah juga dapat mempelajari inovasi dari daerah lainnya, memberikan data dukung indikator dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah, serta melakukan replikasi inovasi dari daerah lainnya.
Di akhir paparannya, Sugeng berharap para peserta diklat dapat menjadi motor penggerak bagi pemerintah daerah (Pemda). Diharapkan pula, para peserta dapat saling belajar dan menerapkan prinsip amati, tiru, dan modifikasi (ATM) agar mampu menghasilkan inovasi berkelanjutan, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan yang diikuti 1 angkatan tersebut merupakan hasil kerja sama BPSDM Kemendagri dengan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) Jerman Perwakilan Indonesia dan Timor Leste.
Sumber : kemendagri.go.id