SUARAMANADO, Sukoharjo : Apakah Sobat Parekraf suka bermain alat musik gitar? Jika iya, jangan lupa menyempatkan waktu untuk mampir ke Kampung Gitar yang terletak di Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Membaca nama “Kampung Gitar” mungkin Sobat Parekraf masih bertanya-tanya: Apakah ini adalah destinasi wisata yang menampilkan berbagai macam replika alat musik gitar? Atau Kampung Gitar adalah tempat berkumpulnya para produsen alat musik gitar?
Jawabannya, Kampung Gitar Baki Sukoharjo adalah sebuah desa dengan ratusan kepala keluarga yang berprofesi sebagai pengrajin gitar. Saat memasuki Kampung Gitar Baki Sukoharjo, Sobat Parekraf akan melihat langsung bagaimana kepiawaian tangan para pengrajin menciptakan berbagai jenis alat musik petik. Mulai dari gitar klasik, gitar akustik model tanduk, ukulele, mandolin, hingga rebab.
Sejarah Kampung Gitar Baki
Sudah ada sejak 1975, hampir 90% warga yang tinggal di Kampung Gitar Baki Sukoharjo bermata pencaharian dan menggantungkan hidupnya dengan membuat gitar. Konon, bertahannya Kampung Gitar Baki Sukoharjo menjadi desa wisata dan sentra gitar berawal dari pemberdayaan masyarakat yang selalu mengedepankan kearifan lokal.
Bahkan, dikabarkan jika kemampuan membuat berbagai macam alat musik gitar sudah dimiliki warga secara turun-temurun. Meski begitu, membuat gitar bukan perkara mudah, karena setiap pengrajin membutuhkan keahlian khusus dan ketelatenan agar menghasilkan alat musik yang mulus dan nyaman dimainkan.
Pembuatan alat musik gitar memerlukan proses panjang. Bermula dari penghalusan dengan ampelas, pendempulan, mengampelas kembali, memasuki tahap pengecatan, pelapisan melamin, hingga dikeringkan dengan cara dijemur.
Menariknya lagi, ternyata Kampung Gitar Baki Sukoharjo menawarkan pemesanan gitar custom khusus yang tidak dijual di pasaran. Sobat Parekraf bisa menentukan desain dan bahan yang ingin digunakan sesuai keinginan, baik itu dari kayu mahoni, kayu jati Belanda, kayu waru, maupun kayu sengon.
Gitar Lokal di Pasar Internasional
Seiring berjalannya waktu, industri gitar terus berkembang dan meluas hingga ke seluruh wilayah desa. Bermula dari Desa Mancasan, saat ini industri kreatif pembuatan gitar telah meluas sampai ke Desa Ngrombo di Kecamatan Baki dan Desa Pondok di Kecamatan Grogol.
Bukan hanya pengrajinnya yang bertambah, pelanggan yang mengincar gitar lokal buatan Kampung Gitar Baki juga semakin meluas. Tidak hanya dibeli oleh pecinta dan pemain alat musik petik dari Indonesia, gitar asli pengrajin lokal berhasil menarik perhatian pasar internasional.
Beberapa negara yang pernah menjadi negara tujuan ekspor gitar akustik hingga ukulele buatan dari Kampung Gitar Baki Sukoharjo di antaranya: Singapura, Filipina, Malaysia, Jerman, Italia, dan sejumlah negara di Eropa lainnya.
Bagaimana, tertarik melihat langsung proses pembuatan gitar di Kampung Gitar Baki Sukoharjo?
Sumber : kemenparekraf.go.id