SUARAMANADO, Kotamobagu : Sungguh berat hidup dialami seorang ibu janda paruh baya yang di tinggal suami tampa ada harta benda warisan apalagi warisan gaji pensiunan suami.
Suami dipanggil yang maha pencipta kurang lebih lima tahun yang lalu dan meninggalkan 4 orang anak, Tiga orang laki laki, satu orang Perempuan yang semua beban hidupnya di pikul seorang ibu janda malang apalagi kerasnya hidup yang dialami keluarga janda tersebut terlebih kehidupan ekonomi yang cukup berat yang dia pikul untuk membiayai ke empat anaknya yang semua dalam Usia Dunia pendidikan.
Walaupun janda paruh baya tersebut kehidupan serba kekurangan dalam menjalani kehidupan sehari harinya namun tanggung jawabnya sebagai seorang janda tetap dia tunjukkan di hadapan anaknya tampa kenal lelah demi memperjuangkan masa depan. Anaknya keempat anak yang ditinggal sang suami yang telah dipanggil Tuhan.
Suami yang dipanggil Tuhan tanpa meninggalkan harta benda, dan hidup janda tersebut tinggal diatas tanah menumpang dengan saudara suaminya dan memenuhi kebutuhan anaknya menjadi pekerja serabutan demi memenuhi kehidupan rumah tangga dan keempat anaknya, yang masih semua dalam masa pendidikan bangku sekolah. Anak yang pertama kuliah di politeknik, yang kedua baru tamat tahun 2022. Anak yang ketiga baru masuk SMA negeri kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara dan yang bungsu di Sekolah dasar (SD).
Sungguh malang nasib janda paruh baya tersebut, Negara saja masih pemulihan ekonomi Nasional, apalagi ekonomi janda patuh baya yang mengais rejeki lewat kerja serabutan tampa kenal lelah agar masa depan anaknya kelak menjadi orang sukses berguna bagi bangsa dan negara.
Dalam hal yang dialami ibu janda tersebut ketika anaknya yang kedua baru lulus tahun 2022 SMA (Sekolah Menengah Atas) Swasta di Kotamobagu yang akan mengabdikan dirinya tuk ibu pertiwi lewat, ingin menjadi Tentara (TNI) namun mendapat kendala pihak sekolah swasta religius ternama dikotamobagu yang tidak mau memberikan ijazah asli karena biaya yang akan dibayarkan jutaan rupiah.
Pihak sekolah tersebut tidak mau memberikan Ijazah anak kedua dari ibu janda kalau tidak membayar atau melunasi biaya Komite sebesar Rp,150.000 perbulan tambah lagi uang foto perpisahan, memberikan hadiah cendramata ke oknum guru guru pengajar saat perpisahan berupa barang yang berharga bagi guru walikelas dengan total jutaan rupiah, sehingga anak yang kedua sang ibu janda memerlukan ijazah sebagai persyaratan masuk TENTARA sang janda mencoba mencoba menghadap pihak sekolah dan bermohon tuk mengambil ijazah anaknya namun pihak sekolah bersikeras tidak mau memberikan ijazah tersebut kalau hutang kesekolah jutaan rupiah belum dilunasi ibu janda.
Ibu janda sudah bersusah payah tuk mencari pinjaman kesana kemari namun terkumpul hanya satu juta tuk tebus ijazah anaknya, mengingat ijazah tersebut diperlukan anaknya namun pihak sekolah tetap tidak mau memberikannya, maka ibu janda demi anak apapun dia relakan jiwa raganya, karena ijazah tetap masih ditahan pohak sekolah kini sang ibu janda rela mau jual jantung nya agar dapat menebus ijazah sibuahhatinya agar bisa anak maraih cita citanya jadi Tentara walau hanya Tamtama.
Pejabat Provinsi Sulawesi Utara menjadi perhatian khusus dalam dunia Pendidikan, harus memberikan memperhatikan khusunya instansi terkait yang mengurusi Anak Usia Pendidikan. dan memberikan sangsi tegas pada sekolah yang menahan Ijazah anak seorang janda yang menjadi harapan bangsa Republik Indonesia, wartawan media Ini mencoba mengklaripikasi lewat kepala sekolah dan pihak sekolah lewat walikelas anak didik kepada ibu janda tetap menahan ijazah klau tidak di lunasi Hutangnya ke pihak sekolah. Setelah konfirmasi ke kepsek tersubut memang sengaja menahan ijazah anak anak yang belum membayar Tunggakan Komite dan lain lainnya tidak di perkenankan mengambil ijazah dari pihak sekolah apalagi ini sekolah milik Yayasan religius ternama dikotamobagu.
Wartawan juga mencoba minta stetment dari ketua DPW Sulawesi utara Lembaga Pemantau Aset dan Keuangan Negara Republik Indonesia (LPAKN.RI) Audy Andey SPd, mendengar keluluh kesah seorang ibu janda sudah berusaha mengutang uang kesana kemari namun tidak dapat juga sampai ingin menjual jantungnya hanya demi menebus Ijazah Anaknya dari suami yang sudah meninggalkan mereka luar biasa itu pihak sekolah yang menahan ijazah anak dari ibu janda yang tinggal di kotamobagu,
Masih ketua LPAKN.RI kami akan mecoba kenfirmasikan ke ketua umum kami Mayjen TNI ( P) Winston Simanjuntak apakah di perbolehkan pihak sekolah menahan Ijazah Anak bangsa oleh pihak sekolah, dan ketum kami juga agar mencoba klarifikasi ke menteri Pendidikan Nasional di jakarta apapun tanggapan menteri kami akan mencoba memberitahukan kepada bapak Jurnalis yang meminta tanggapan dari Lembaga kami yaitu LPAKN-RI
Demikian tutup Ketua Audy selaku ketua DPW Sulawesi Utara,
Jurnalis juga mencoba konfirmasi kepada kepala dinas pendidikan Provinsi Sulawesi utara lewat WA- whaatshap (0878 4643 XXXX) namun tidak ada tanggapan sampai berita terbit ” Tim JS”