SUARAMANADO, Jakarta: Huawei Pura 70 Ultra telah resmi hadir di Indonesia, membawa spesifikasi flagship yang sama dengan versi yang sebelumnya dirilis di China pada April 2024.
Smartphone ini dirancang untuk memberikan pengalaman premium kepada penggunanya dengan fitur-fitur unggulan yang revolusioner.
Namun, ada satu perbedaan utama antara kedua versi ini: sistem operasi yang digunakan.
Spesifikasi yang Tetap Sama
Chipset
Huawei Pura 70 Ultra menggunakan Kirin 9010, chipset flagship yang dibuat dengan teknologi fabrikasi 7nm. Jika dibandingkan dengan smartphone flagship lain, chipset ini masih kalah soal performa.
Tapi dari chipset ini terbentuk efisiensi daya yang optimal, dan kemampuan kamera yang sangat ciamik, bahkan tidak bisa dikalahkan oleh smartphone lain.
Kualitas Kamera
Sistem kamera Huawei Pura 70 Ultra tetap sama, dengan pengaturan quad-camera yang terdiri dari: 50 megapiksel dengan sensor besar 1 inci, bukaan F1.6~F4.0, sensor anti-shaking.
Lalu hadir kamera ultra wide 40 megapiksel (bukaan F2.2).
Kamera telefoto makro super 50 megapiksel bukaan F2.1, dan dibekali juga stabilisasi gambar optik OIS agar tidak ada noise.
Kamera depannya juga tetap menggunakan sensor 13 MP dengan bukaan F2.4, Mendukung resolusi hingga 4160 × 3120 piksel.
Kapasitas Baterai
Huawei Pura 70 Ultra dibekali dengan baterai berkapasitas 5200 mAh yang mendukung pengisian cepat 100 watt.
Selain itu, perangkat ini mendukung pengisian nirkabel (wireless) 80W dan reverse wireless charging 20W.
Memori
Smartphone ini hadir dengan pilihan konfigurasi memori: – 16GB RAM dan 512GB penyimpanan internal. Dan 16GB RAM dan 1TB penyimpanan internal.
Harga
Harga Huawei Pura 70 Ultra di Indonesia Rp17.999.000 untuk varian 16GB/512GB. Dan Rp20.999.000 untuk varian 16GB/1TB.
Perbedaan Utama: Sistem Operasi
Satu-satunya aspek yang membedakan adalah dari sisi sistem operasi. Di China, perangkat ini menjalankan HarmonyOS 4.2, sistem operasi milik Huawei yang dirancang untuk ekosistem terintegrasi.
HarmonyOS dikenal dengan antarmuka yang intuitif, kemampuan multitasking yang canggih, serta integrasi yang mulus dengan perangkat lain dalam ekosistem Huawei seperti tablet, smartwatch, dan perangkat rumah pintar.
Namun, untuk pasar internasional terutama di Indonesia, smartphone ini menggunakan EMUI 14.2, yang berbasis Android tetapi tanpa dukungan Google Mobile Services (GMS).
Meskipun demikian, Huawei telah menyempurnakan EMUI dengan fitur-fitur canggih, yang memungkinkan integrasi cepat dengan perangkat Huawei lainnya.
Keputusan menggunakan EMUI di Indonesia kemungkinan besar terkait dengan preferensi pasar lokal yang lebih terbiasa dengan antarmuka berbasis Android. EMUI 14.2 tetap memberikan pengalaman pengguna yang premium dengan berbagai peningkatan performa dan efisiensi dibandingkan versi sebelumnya.
Sumber: selular.id