SUARAMANADO, Malang: Holding BUMN Pangan, ID FOOD, resmi mengawali musim giling tebu tahun 2025 dalam upaya meningkatkan produksi gula nasional sekaligus mendorong efisiensi operasional pabrik gula.
Kegiatan simbolis Buka Giling ini digelar di Pabrik Gula (PG) Krebet Baru, Malang, pada Kamis (24/4/2025), dipimpin langsung oleh Direktur Utama ID FOOD, Ghimoyo.
Ghimoyo menyatakan bahwa dimulainya proses giling tahun ini menunjukkan kesiapan yang lebih matang dari pabrik-pabrik gula ID FOOD.
“Proses giling yang mulai berlangsung ini akan dioptimalkan untuk menerima dan mengolah tebu matang dari mitra petani.
“Hal ini baik untuk keberlanjutan serta untuk menjaga kualitas rendemen tebu yang sudah matang,” ujarnya.
Tahap awal musim giling dimulai di Jawa Timur, tepatnya di PG Rejo Agung Baru (Madiun) dan PG Krebet Baru (Malang), yang dikelola oleh anak perusahaan ID FOOD, PT PG Rajawali I.
Pada tahun ini, PT PG Rajawali I menargetkan produksi gula mencapai 212 ribu ton, meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 208 ribu ton.
Dari target tersebut, PG Krebet Baru menyumbang 156 ribu ton dan PG Rejo Agung Baru 56 ribu ton.
Tak hanya produksi gula, volume tebu yang digiling juga naik menjadi 2,7 juta ton, dengan rincian 1,9 juta ton dari PG Krebet Baru dan 800 ribu ton dari PG Rejo Agung Baru.
Sementara itu, luas areal tanam tebu ditargetkan tumbuh menjadi 37 ribu hektare, meningkat dari 36 ribu hektare di tahun sebelumnya.
Untuk mencapai target ambisius tersebut, Ghimoyo menekankan pentingnya sinergi lintas pihak.
“Ditargetkan PT PG Rajawali I mampu mencapai 2,7 juta ton tebu digiling.
“Selain itu, kami terus memperkuat kolaborasi dengan mitra petani tebu dan tim tanaman, khususnya Petugas Lapangan Pabrik Gula (PLPG) yang menjadi garda terdepan dalam memastikan pasokan tebu berkualitas,” jelasnya.
Saat ini, lebih dari 19 ribu petani tebu telah menjadi bagian dari ekosistem industri gula PT PG Rajawali I.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan para mitra petani yang mempercayakan hasil panennya digiling di pabrik gula kami,” tambah Ghimoyo.
Dengan persiapan intensif selama setahun terakhir, Ghimoyo optimis bahwa kinerja pabrik gula ID FOOD di tahun 2025 akan lebih baik dari sebelumnya.
Melalui enam pabrik gula yang tersebar di Jawa Timur dan Jawa Barat, ID FOOD menargetkan total produksi sebesar 350 ribu ton, naik 14% dari tahun lalu yang mencapai 306 ribu ton.
“Peningkatan produksi gula ID FOOD tersebut diharapkan dapat berkontribusi menjaga pasokan bagi pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung percepatan swasembada gula sesuai Perpres Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati,” ungkapnya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan optimisme terhadap potensi besar Indonesia dalam produksi gula konsumsi.
Ia menyoroti Kabupaten Malang sebagai produsen gula terbesar di Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur menyumbang 49% atau sekitar 1,12 juta ton dari total produksi gula nasional tahun 2023 yang mencapai 2,2 juta ton.
“Kinerja yang sudah baik ini harus dapat terus ditingkatkan.
“Apalagi saat ini kita sudah memasuki musim giling tebu tahun 2025, dengan rencana produksi gula nasional 2,59 juta ton.
“Saya berharap bahwa dengan sinergi bersama, rendemen gula tahun ini dapat lebih tinggi dari pada tahun lalu sebesar 7,4 persen,” ujar Arief.
Sementara itu, Bupati Malang, M. Sanusi, menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan industri gula nasional melalui alokasi anggaran daerah.
“Kalau ada yang bisa bikin bibit atau penelitian nanti kita dukung melalui APBD. Nanti dengan Kadis Pertanian kita dukung bersama.
“Alokasi APBD untuk kita dukung tingkatkan produksi tebu mencapai Rp10 Miliar. Jadi apapun untuk peningkatan petani, kita harus dukung bersama,” tegas Sanusi.
Dengan semangat sinergi dan optimisme, ID FOOD bersama seluruh pemangku kepentingan siap menjadikan tahun 2025 sebagai momentum percepatan swasembada gula dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Sumber: kabarbumn.com