Pembacaan Alkitab : Amsal 3:1-10
Tema : Muliakanlah Tuhan Dengan Hartamu
Kitab Amsal merupakan kumpulan ucapan-ucapan bijak yang berisikan didikan, nasehat, wejangan, pengajaran yang bersumber dari hikmat Tuhan, karena Tuhanlah yang memberikan hikmat dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2:6). Karena itu Pengamsal Salomo bersumber dari hikmat Tuhan, ia menyampaikan hikmat Tuhan itu kepada umat dengan metode yang tepat.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kekeluargaan, membangun keakraban, dengan ungkapan “Hai anakku”. Ungkapan ini dalam kitab Amsal ada 21 kali dan dalam pasal 3 ada 3 kali diulangi yaitu ayat 1,11,21, kenapa pengamsal/Salomo menyampaikan didikan, pengajaran kepada umat dengan menggunakan ungkapan “Hai anakku” hal ini untuk membangunan kedekatan, kekeluargaan, keakraban supaya apa yang disampaikan didengar, diterima dan dilakukan. Terkadang isi didikan, nasehat, pengajaran itu baik dan benar tetapi metode, cara penyampaikan tidak tepat sehingga tidak diterima dan tidak dilakukan. Karena itu kita diajak untuk membangun kekeluargaan, membangun kedekatan, membangun keakraban, membangun persahabatan mulai dari dalam rumah, di tengah pelayanan, di tempat studi, di tempat kerja, di tengah pergaulan dengan semua orang di mana saja dan kapan saja itu menjadi kunci keberhasilan.
Isi pengajaran yang disampaikan adalah :
Pertama : Harus berpegang dan melakukan ajaran dan perintah (ay.1) Ajaran dalam bahasa Ibrani Torah, perintah dalam bah.Ibr.Mitsvah) yang dimaksud di sini adalah hukum, ajaran, perintah, ketetapan Tuhan Allah. Umat harus tetap ingat, pelihara berpegang dan melakukan ajaran, perintah dan ketetapan Tuhan Allah maka akan diberkati dengan umur panjang, lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkan (ay.2). Hidup yang sehat, aman, damai, tenang dan makmur, berhasil dan selamat akan dialami dalam hidup ini, manakala berpegang dan melakukan perintah, ketetapan Tuhan, (Ul.28:1-6, Yosua 1:8)
Kedua : Kasih dan setia harus menjadi kesukaan, kalungkanlah itu pada lehermu dan tetap diingat untuk dilakukan, tertulis pada loh hati (ay.3). Kata kasih dalam bah.Ibr. Khesed dapat diartikan sebagai kebaikan atau kemurahan hati. Kata Setia bah.Ibr. Emed dapat diartikan sebagai kebenaran. Kasih dan setia tidak ditinggalkan artinya ke manapun pergi selalu ada kesukaan, ada keinginan untuk melakukan kebaikan, melakukan kebenaran, kebaikan dan kebenaran menyatu dalam hati, pikiran, perkataan dan tindakan maka hidup yang demikian disegani, dihormati, mendapat kasih dan penghargaan oleh Allah serta manusia (ay.4)
Ketiga : Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati, artinya tidak ada keraguan, tidak ada kekuatiran, mempertaruhkan seluruh totalitas hidup, basandar pa Tuhan, mengandalkan Tuhan, tidak menganggap diri bijak, selalu hidup bergantung dan tergantung kepada Tuhan, hidup takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan dan melakukan kebenaran, mengakui Tuhan dalam segala laku hidup ini, apapun yang diperoleh dan yang terjadi semua diakui karena Tuhan, suka duka dipakaiNya untuk kebaikan kita. Dalam keyakinan dan cara hidup orang beriman seperti itu maka janji berkat adalah Tuhan akan meluruskan jalan hidup kita, Tuhan akan menyembuhkan dan menyegarkan hidup kita (ay.5-8). Kalau Tuhan yang luruskan, lancarkan dan berkati tidak ada yang bisa menghalangi, tidak ada bisa menggagalkan, tidak ada yang dapat merampas berkat yang Tuhan siapkan untuk kita, ingat berkat Tuhan tidak pernah salah alamat. Kalau Tuhan menyembuhkan tidak ada yang tidak dapat disembuhkan, segala sesuatu terjadi di dalam kehendak dan kuasa Tuhan, Dialah penyembuh Ajaib.
Keempat : Umat diajak untuk memuliakan Tuhan dengan harta dan dengan hasil pertama dari segala penghasilan (ay,9). Umat Israel diajarkan dan ditanamkam bahwa untuk mendapatkan harta, kekayaan semua berasal, bersumber dari Tuhan “Haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan” (Ul.8:18a), “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya (Amsal 10:22). Karena harta, kekayaan berasal dari Tuhan, maka harta, kekayaan harus dipergunakan untuk memuliakan Tuhan. Sebagaimana Tema khotbah ini “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu”. Memuliakan Tuhan dengan harta itu tanda menghargai dan menghormati Tuhan sumber berkat yang telah memberikan berkat, supaya berkat Tuhan tidak disalahgunakan untuk kepuasan diri, memenuhi keinginan nafsu kedagingan melainkan dipergunakan untuk menyenangkan Tuhan pemberi harta kekayaan. Dan karena itu umat diperintahkan untuk mempersembahkan hasil pertama dari segala penghasilan.
Menurut hukum Taurat, orang Israel wajib memberikan hasil pertama dari panen mereka kepada para imam sebagai persembahan kepada Tuhan (Lih.Im.23:10, Bil.18:12,13). Hal ini dilakukan sebagai tanda hormat dan syukur kepada Tuhan sebagai pemilik tanah dan telah memberi pertumbuhan dan hasil, karena itu Tuhan harus diprioritaskan, harus diutamakan terlebih dahulu. Dengan melakukan demikian maka ada janji berkat Tuhan yang tak habis-habisnya, akan berkelimpahan “lumbung-lumbung akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahan akan meluap dengan air buah anggur (ay.10). Artinya ketika Tuhan dimuliakan, diutamakan, diprioritaskan dengan apa yang ada pada kita maka Tuhan sumber berkat akan memberkati dengan berkat yang terus menerus mengalir ke kehidupan kita, dalam segala pelayanan, segala usaha, pekerjaan, bisnis, mata percaharian, dalam segala kita diberkati kini dan seterusnya sampai ke keturunan selanjutnya.
(Intan Rompas Jaqline Brigitte Yul Balaati Natalia Takalao Lenny Takalao Ventje Pinontoan Melkie Sahambangun Anthon Rompas Deasy Rompas Satriany Thomas Bill Christy Mokodongan)
(Vence Caroles)