Ibadah Minggu Subuh GMIM Tasik Genasareth 25/02/2024 Khadim Pdt. Youne R. Pangerapan M.Th

25 Februari – 2 Maret 2024, Markus 8:31-9:1 Menyangkal Diri Dan Memikul Salib Adalah Kekuatan Bukan Kelemahan

Injil Markus ini dialamatkan kepada orang-orang Kristen non Yahudi yang sedang menghadapi penderitaan, tekanan, siksaan bahkan dibunuh, di zaman Kaisar Nero berkuasa sekitar tahun 60-an Masehi. Umat diberi penguatan iman, supaya tetap kuat, tetap bertahan dan tetap teguh didalam iman kepada Yesus Kristus. Karena itu Yesus memperlengkapi, mengajar murid-murid dankepada umat bahwa, Dia Yesus sebagai Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan,ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dibunuh dan bangkit sesudah 3 hari(ay.31).

Hakekat Allah yang datang ke dunia menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus untuk menebus dan menyelamatkan dunia memang harus menanggung banyak penderitaan, untuk menebus mengampuni dan menyelamatkan dunia harus ada pengorbanan itulah yang dijalani oleh Yesus, karena itu umat juga harus siap berkorban, menanggung penderitaan seperti Yesus Kristus, sebab kita dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia (Fil.1:29), kita harus siap tidak diterima, ditolak oleh dunia demi Kristus Yesus, itulah bagian dari penderitaan yang harus kita tanggung. Hal ini berbeda dengan apa yang diharapkan oleh orang Yanudi, mereka berharap Yesus datang ke dunia sebagai raja yang akan memerintah dengan penuh kuasa, dengan segala kebesaran, akan mengalahkan semua musuh.

Ketika Yesus katakan, Dia harus menanggung banyak penderitaan, mereka tidak dapat menerimaDia, sikap itu yang dilakukan oleh Petrus mewakili orang Yahudi, ia menarik Yesus ke samping dan menegor (ay.32).

Petrus menegur, karena apa yang disampaikan oleh Yesus tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak sesuai dengan apa yang didambakan, tidak sejalan dengan isi pikiran umat. Sikap seperti ini dikatakan oleh Yesus ini pekerjaan Iblis, yang memaksakan kehendak Allah harus tunduk, sejalan dengan kehendak manusia, sehingga Allah bukan Allah lagi,tapi manusia menggantikan posisi Allah, inilah pekerjaan Iblis sehingga manusia jatuh dalam dosa, karena itu Yesus memarahi Petrus, kataNya: Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia (ay.33).

Umat harus memikirkan apa yang dipikirkan Allah, harus berjalan dalam rencana Allah yang menyelamatkan dunia melalui penderitaan, menyangkal diri, memikul salib, rela berkorban segala sesuatu, kehilangan nyawa sekalipun karena Yesus dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya (ay.34-37).

Percaya dan mengikut Yesus Kristus tidaklah mudah, tapi harus : Siap menderita

karena iman kepada Yesus Kristus, brani dan tidak malu menyatakan imannya sekalipun berada di tengah-tengah orang yang tidak setia dan berdosa, sebab kalau kita malu menyatakan iman, maka Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan BapaNya, diiringi malaikat-malaikat kudus (ay.38). Iman kepada Yesus Kristus harus dibuktikan dalam seluruh totalitas hidup di manapun, kapanpun dan kepada siapapun maka cara hidup demikian akan mendatangkan sukacita bagi Tuhan, dan semua orang akan melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa (Mrk.9:1)

Sesuai Tahun Gereja, kita berada pada penghayatan Minggu-Minggu Sengaara Yesus Kristus, Diminggu sengsara ini kita dituntun dengan firman :

Pertama : bahwa sesungguhnya Yesus datang ke dunia dengan tujuan untuk menebus, mengampuni dan menyelamatkan dunia melalui,kesengsaraan, penderitaan, kematian dan kebangkitan, penderitaan yang ditanggung oleh Yesus mendatangkan kemenangan dan keselamatan bagi kita, karena itu manakalah kita menghadapi penderitaan jangan menyerah, jangan putus asa, tetaplah kuat, tetap teguh, jadikan penderitaan

sebagai alat Tuhan untuk menurnikan, meneguhkan dan mendewasakan iman kita. Sebagaimana ungkapan pemazmur “bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapanketetapanMu (Maz.119:71).

Kedua : Kita harus menyangkal diri dan memikul salib, ini adalah syarat untuk mengikut Yesus. Menyangkal diri artinya menaklukan, mematikan semua keinginan

kita kepada keinginan dan kehendak Kristus, hidupku yang aku jalani bukannya aku lagi melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Gal.2:20). Semua yang akan dilakukan adalah sungguh-sungguh mengutamakan pikiran dan kehendak Kristus.

Memikul salib adalah tanda kesediaan, kepatuhan, kerelaan berkorban dan siap menderita demi Kristus. Dibalik salib ada kemuliaan, tidak ada pengampunan, kemenangan dan keselamatan tanpa Salib Kristus. Dengan demikian Menyangkal diri dan memikul salib adalah Kekuatan bukan Kelemahan itulah tema khotbah ini.

Ketiga : Hendaklah dalam hidup ini kita mengenakan pikiran Kristus, bukan pikiran manusia. Mengenakan pikiran Kristus artinya memikirkan apa yang Kristus pikirkan yaitu taat pada rencana Allah untuk menyelamatkan dunia. Kitapun harus berpikir dan melangkah sesuai dengan rencana Allah. Dan dengan brani, tidak malu mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruslamat dunia, pada akhirnya orang akan melihat, merasakan dan mengalami kuasa Kerajaan Allah nyata di bumi, nyata dalam hidup ini, seperti dalam doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga (Mat.6:10). Kerajaan sorga, kehendak sorga terjadi dan diberlakukan di bumi, semoga demikian, Terpujilah nama Tuhan.

(Vence)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *