Ibadah Minggu subuh GMIM Tasik Genasareth 18/02/2024 Khadim Pdt. Youne R. Pangerapan M.Th

Zakharia 11:4-17

Tema : Celakalah Gembala-Ku Yang Meninggalkan Domba-Domba.

Zakharia bin Berekhya bin Ido, dipanggil dan ditugaskan oleh Tuhan untuk menyampaikan hukuman Tuhan atas musuh-musuh Israel dan para gembala (pemimpin) Israel yang tidak setia kepada Tuhan (Zakharia 1:1-4). Gembala dalam bahasa Ibrani Ro,eh dari kata Ra,ah artinya memberi makan, menggembalakan. Dalam bahasa Yunani Poimen atau penggembalaan.

Para gembala, para pemimpin sejatinya mereka mengasihi, menggembalakan, menjaga, memelihara, merawat, memberi makan domba-domba (umat yang dipimpin) tapi ternyata mereka tidak merasa kasihan, malah mereka menjual dan dengan bangga berkata : Terpujilah Tuhan! dengan menjual domba-domba itu aku telah menjadi kaya. Mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan dari umat yang dipimpin. Para pembeli menyembelih dengan tidak merasa bersalah (Zak.11:4,5).

Umat berada dalam penderitaan sebab para pemimpin lebih mementingkan uang dari pada manusia, uang lebih berharga dari manusia. Ini adalah penghinaan dan penistaan kepada TUHAN Allah yang telah menciptakan manusia melebihi dari ciptaan yang lain, diciptakan segambar dengan Allah. Atas tindakan yang demikian maka TUHAN Allah murka, tidak akan mengasihani dan akan menghukum bumi, menghukum para pemimpin (raja-raja) dan menghukum para gembala yang pandir (bodoh, bebal, tidak mau mendengar dan tidak setia melaksanakan tugas).

Hukuman Tuhan : Pertama Tuhan menyerahkan/membiarkan umat dipimpin oleh pemimpin yang jahat yang akan menghancurkan (ay.6). Bahkan Tuhan sengaja membangkitkan seorang gembala yang pandir, yang tidak memperhatikan, tidak mau peduli dengan keberadaan umat, tidak mengindahkan yang lenyap, tidak mencari yang hilang, tidak menyembuhkan yang luka, tidak memelihara yang sehat melainkan makan daging dari yang gemuk (ay.16). Hal ini diizinkan Tuhan supaya umat dapat membedakan bagaimana penggembalaan yang dipimpin oleh Allah yang murah hati, penuh kasih dibandingkan dengan gembala yang pandir.

Kedua : Oleh tuntunan Tuhan Allah, Zakharia mengambil alih menggembalakan umat, dalam satu bulan Zakharia melenyapkan/memecat 3 gembala, sekalipun Zakharia mendapat perlawanan dari umat, mereka benci dan merasa muak dengan apa yang dilakukan. Zakharia hampir menyerah dan tidak mau lagi mengembalakan umat, dia mau biarkan umat, yang mau mati biarlah mati, yang mau lenyap biarlah lenyap, yang masih tinggal biarlah memakan daging temannya (ay.7-9)

Ketiga : Membatalkan Perjanjian yang telah diikat dengan segala bangsa, disimbolkan dengan mematahkan tongkat Kemurahan. Para pedagang domba mengetahui bahwa itu adalah firman Tuhan, Zakharia meminta upah, jika kamu anggap baik, berikanlah, jika tidak biarkanlah, mereka membayar dengan 30 uang perak dan atas perintah Tuhan, uang perak itu diserahkan kepada penuang logam di rumah Tuhan (ay.10-13)

Keempat : Meniadakan Persaudaraan antara Yehuda dan Israel yang disimbolkan dengan

mematahkan tongkat yang kedua, yaitu Ikatan (ay.14). Akibat kesalahan yang dilakukan hubungan persaudaraan, hubungan kekeluargaan antara Yehuda dan Israel diputuskan.

Kelima : Gembala yang pandir yang meninggalkan domba-domba dihukum dengan mata pedang yang menimpa lengannya menjadi kering sekering-keringnya, dan menimpa mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya (ay.17)

ALLAH melalui nabi Zakharia mengajak para gembala, para pelayan, para pemimpin untuk melaksanakan tugas kegembalaan dengan penuh tanggungjawab, rajin, setia, brani, tegas, rela menerima resiko demi melakukan kebenaran, walau tidak disukai, dibenci oleh orang yang melakukan kejahatan, jangan menyerah, jangan lari dari tantangan pergumulan, hadapi dengan tetap berpegang dan lakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan seperti Zakharia.

Sebagai gembala harus menjaga, memelihara, mencari yang hilang, yang tersesat dituntun dan dibawah pulang, mengobati yang sakit, membalut yang terluka, merawat yang sehat, memberi makan melalui pelayanan diakonia, kepada domba-domba, anggota jemaat yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Para gembala diingatkan : Jangan memanfaatkan domba-domba/anggota jemaat untuk memperkaya diri tapi hendaklah melayani anggota jemaat dengan kasih.

Jangan meninggalkan domba-domba/anggota jemaat sebab gembala yang meninggalkan anggota jemaat, tidak mau peduli dengan keadaan jemaat ternyata gembala yang demikian akan menerima hukuman dari Tuhan. Sebagai domba-domba / anggota jemaat haruslah mengenal gembala dengan selalu taat, patuh dan setia melakukan apa yang disampaikan yang bersumber dari sang Sang Gembala Agung yaitu Yesus Kristus.

(Vence Caroles)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *