Amos 5:7-13 Tema : Bersama Tuhan Melawan Ketidakadilan.
Nama Amos artinya penanggung beban, dia sebagai peternak domba (Amos 1:1), dan pemungutbuah ara hutan (7:14) dari desa Tekoa, yang terletak 6 mil sebelah selatan Betlehem dan 12 milsebelah selatan Yerusalem. Amos dipanggil dan ditugaskan oleh TUHAN untuk menyuarakantentang penghukuman akibat dari kebobrokan sosial dan moral yang dilakukan oleh pemimpinbangsa, orang-orang kaya dan pemimpin agama terhadap kaum miskin dan rakyat kecil. Merekaberibadah kepada Tuhan, mempersembahkan korban kepada Tuhan tapi dicela dan dibenci olehTuhan karena ibadah itu tidak sesuai dengan cara hidup sehari-hari, mereka memutarbalikkan keadilan dan kebenaran (Amos 5:21-23).
Kejahatan yang dilakukan :
Pertama : Mereka mengubah keadilan menjadi ipuh (ay.7a). Ipuh merupakan tanaman yang pahit rasanya, ini merupakan kiasan yang mendatangkan kepahitan, penderitaan akibat dosa yang dilakukan orang Israel.
Kedua : Mereka mengempaskan kebenaran ke tanah (ay.7b) Sejatinya kebenaran harus dijaga, dihormati, di tempatkan di atas segalanya tapi ternyata terbalik, dicampakkan ke tanah untuk diinjak-injak.
Ketiga : Mereka menginjak orang lemah, mengesampingkan orang miskin, mengambil pajak yang tidak sesuai, menerima uang suap, (ay.11a,12b) sehingga hukum, kebenaran, keadilan dapat dibayar, diatur dan dikendalikan oleh orang yang berkuasa, orang yang punya uang, orang yang miskin dan lemah sangat menderita.
Keempat : Mereka benci kepada yang memberi teguran dan yang berkata dengan tulus ikhlas di pintu gerbang (ay.10). Pintu gerbang adalah tempat pertemuan, dalam pertemuan-pertemuan mereka tidak mau ditegur sekalipun telah melakukan kejahatan, tidak mau ada orang yang berkata jujur, ini gambaran keadaan umat yang sangat bobrok dan sangat berbahaya, makanya yang
Kelima : Mereka mempersulit orang yang melakukan yang benar, mereka menjadikan orang benar terjepit (ay.12a)
Orang yang mau melakukan kebenaran berada dalam ancaman dan karena itu orang yang berakal budi berdiam diri, karena waktu itu waktu yang jahat (ay.12). Orang jadi pesimis, berdiam diri, masa bodoh dengan kejahatan yang terjadi, sebab kalau ada yang menentang mau melakukan kebenaran orang itu akan menerima akibatnya. Sekalipun orang yang berakal budi berdiam diri, sekalipun manusia berdiam diri, masa bodoh dengan kejahatan yang terjadi tetapi Allah tidak berdiam diri, Allah tidak pernah kompromi dengan kejahatan, DIA yang menciptakan bumi ini, DIA bertindak mengubah kekelaman menjadi pagi, menimpahkan kebinasaan atas yang kuat dan atas tempat yang berkubu (ay.8,9).
Ini gambaran TUHAN sendiri yang bertindak menghukum orang-orang yang melakukan kejahatan, TUHAN MELAWAN KETIDAKADILAN, sehingga mereka yang mendapatkan segala sesuatu dengan cara yang tidak adil dan tidak benar semua itu tidak berguna dan akan sia-sia “sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya, sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya” (ay.11b).
Segala sesuatu yang didapat/yang diperoleh apakah itu jabatan, kedudukan, pangkat, kekayaan, ketenaran, popularits, terpilih sebagai DPR (kabupaten, kota, provinsi, pusat), DPD, terpilih sebagai eksekutif, kalau semua itu diperoleh dengan cara yang tidak benar, tidak adil; dengan memeras orang lemah, mengambil milik/hak orang lain, mencuri, korupsi, dsb; semua itu tidak akan bermanfaat, semua itu tidak dapat dinikmati, tidak mendatangkan kebahagiaan, malah mendatangkan kegelisahan, kekuatiran dan ketakutan, sebab TUHAN sendiri yang akan melawan dan TUHAN yang akan mengubah situasi yang kelam, situasi yang mati, mendatangkan fajar pagi yang baru, pagi yang cerah yang memberi semangat dan harapan baru bagi yang lemah, bagi yang miskin, bagi yang terpinggirkan, termarginal. Dan karena itu kita diajak untuk bangkit lakukanlah keadilan dan kebenaran dalam segala segi kehidupan, sebab itulah yang dikehendaki TUHAN, Biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” (Amos 5:24).
(Vence Caroles)