Yohanes 1 : 6-9
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Gema Natal masih terdengar, membahana dalam sanubari kita, menyapa mesra setiap insan yang bersyukur di hari penuh makna. Tak ada lagi ruang kosong dalam hati kita tanpa pujian bagi keagungan pekerjaan Tuhan Allah yang menyelamatkan. Manakala Tuhan Allah bekerja maka Ia mengutus para hamba-Nya, para pelayan-Nya menjadi alat selamat yang membawa berita. Mereka bersuara lantang penuh keberanian. Bersedia mengambil resiko dari pelayanannya. Saat penderitaan mendera dan kesulitan menghalangi, semangat mereka selalu menyala dan tidak padam. Mereka memang bergumul, tetapi panggilan pelayanan menjadi pengingat untuk tidak menyurutkan langkah. Mereka memang berkorban, tetapi pengorbanan mereka tidak pernah sia-sia.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yohanes yang diutus Tuhan Allah untuk memberitakan kedatangan Sang Terang. la mengawali pekerjaannya dari sebuah gurun gersang. Penampilan Yohanes seadanya. Tidak ada kemegahan dalam pakaian atau fisiknya. Tetapi isi beritanya menggemparkan. Suatu berita besar tentang pemulihan dan keselamatan. Begitulah, ketika waktu Tuhan Allah datang memanggilnya untuk menyampaikan kabar kehadiran Juruselamat dan ia menunjuk kepada “Terang yang sesungguhnya”. Ia menunjuk kepada Yesus Kristus, yang membuka tali kasut-Nya-pun, Yohanes merasa tidak layak. “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil,” tegasnya (Yoh. 3:30). Kita adalah gereja yang merespon pekerjaan Tuhan Allah melalui kesaksian Yohanes. Sikap iman kita jelas sebagaimana salah satu pokok yang dirumuskan dalam Pengakuan Iman Rasuli: “Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa. Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria…”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Di hari ke-2 perayaan Natal. sebagai keluarga Kristen, kita renungkan pertanyaan: Sudah sejauh manakah pengenalan kita pada Yesus Kristus sebagai terang yang sesungguhnya? Kita adalah pengikut Yesus Kristus. Artinya kita berjalan di belakang Dia. Ke mana Dia melangkah, ke situ kita berada. Mengalami sukacita Natal, sangat ditentukan dengan kesetiaan kita mau mendengar dan melakukan kehendak-Nya. Ada banyak godaan dan rayuan yang dapat menipu kita. Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14). Hanya ketika kita mau selalu dekat dengan Tuhan Allah, kita diberikan iman yang kokoh, hikmat dan pengertian agar dapat membedakan, mana asli dan mana yang palsu.
Ya, bersandarlah selalu pada Dia yang sejati, Yesus Kristus “Terang yang sesungguhnya”. Akhirnya, saksikanlah Dia dalam hidup keluarga kita dan biarkan Dia menerangi serta memberkati jalan hidup kita. Amin.
(Vence Caroles)