Hendrik Hermanus Joel Ngantung adalah seorang pelukis dan Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965.

Henk adalah _tou Minahasa_ yang lahir di Bogor tgl.1 Maret 1921 dan meninggal di Jakarta tgl. 12 Desember 1991 di usia 70 tahun.

Sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta, Henk dikenal sebagai pelukis yang aktif dalam “Gelanggang Seniman Merdeka” yaitu perkumpulan seniman yang berdiri di Jakarta pada tahun 1946. Perkumpulan itu berdiri atas prakarsa tiga serangkai tokoh Angkatan ’45, Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin. Anggotanya antara lain Mochtar Apin (pelukis), Henk Ngantung (pelukis), Baharuddin M.S. (pelukis), Basuki Resobowo (pelukis), Pramoedya Ananta Toer (pengarang), Usmar Ismail (pengarang), Mochtar Lubis (pengarang), dan Sitor Situmorang (pengarang).

Henk sempat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk Presiden Soekarno ketika Soemarno Gubernur DKI Jakarta. Soekarno ingin agar Henk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya sebab Henk dinilai memiliki bakat artistik. Dia juga yang membuat sketsa Tugu Selamat Datang yang menggambarkan sepasang pria dan wanita sedang melambaikan tangan.

Tugu itu berada di bundaran Hotel Indonesia. Saat ini kisah tentang Henk Ngantung sedang dirampungkan oleh budayawan Judie Turambi dengan cover foto pelantikan Henk Ngantung yang beragama Kristen Protestan didampingi Ds. Soesilo Djojosoedarmo, seorang pendeta TNI AL yang pernah bertugas sebagai Sekretaris Jenderal Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) periode 1974-1979. (Max Wilar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *