SUARAMANADO, Jakarta: Sesuai dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional, proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan diperkirakan sedikit membaik pada kisaran 2,7% hingga 3,3% dan diikuti dengan tingkat inflasi yang stabil dan terkendali. Meskipun risiko global yang memicu ketidakpastian masih tinggi, Indonesia tetap optimis dengan dukungan kuat realisasi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2024 sebesar 5,05% (yoy) dan tingkat inflasi pada Juli 2024 dalam rentang sasaran 2,13% (yoy).
Optimalisasi pemanfaatan potensi pasar dan investasi dari berbagai forum kerja sama internasional juga menjadi salah satu strategi dalam menavigasi dinamika global. Di sisi lain, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik yang tercermin dari sejumlah indikator sosial yang terus membaik.
“Kelas menengah Indonesia menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi kelompok ini tumbuh sekitar 12% setiap tahun sejak 2002, dan mewakili hampir setengah dari total konsumsi rumah tangga nasional. Saat ini, kelas menengah jika digabung dengan aspiring middle class mewakili 64% dari populasi Indonesia dengan jumlah sekitar 167,7 juta orang,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam acara Dialog Ekonomi bertema “Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045”, yang diadakan sebagai rangkaian acara HUT Kemenko Perekonomian ke-58, di Gedung AA Maramis, Jakarta, Selasa (27/08).
Karakteristik utama kelas menengah di Indonesia mencakup pola konsumsi beragam dengan pengeluaran terbesar dialokasikan untuk makanan, diikuti oleh perumahan, kendaraan, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan. Berdasarkan karakteristik pekerjaan, sebagian besar pekerja dari kelas menengah memiliki pekerjaan formal, dan lainnya menjalankan bisnis produktif atau menjadi wirausaha.
Kelas menengah juga mempunyai peran krusial untuk mendorong pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, dan juga menjaga demokrasi terkait stabilitas sosial, di antaranya untuk menumbuhkan kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja, mendongkrak human capital dan tingkat tabungan, mendorong investasi terutama pada kualitas produksi yang lebih baik, mendorong perubahan sosial dan kebijakan terkait semisal anti korupsi, demokrasi, pelayanan publik, serta pengentasan kemiskinan.
Menghadirkan sejumlah Menko Perekonomian pada periode pemerintahan sebelumnya yakni Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Aburizal Bakrie, Chairul Tanjung, Darmin Nasution, dan Sri Mulyani Indrawati sebagai narasumber utama, dalam Dialog Ekonomi tersebut juga menghadirkan penanggap dialog yakni Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani, dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
“Menjaga ketahanan kelas menengah menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga pertumbuhan kelas menengah sangat penting untuk dilakukan Pemerintah,” jelas Menko Airlangga.
Sebagai bentuk dukungan bagi kelas menengah, Pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan yang di antaranya berupa program perlindungan sosial, insentif pajak, Kartu Prakerja, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta subsidi dan kompensasi energi. Langkah strategis yang diambil ini selain untuk menjaga daya beli kelas menengah, juga untuk mencegah penurunan kelas menengah ke kelompok rentan serta memastikan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah memutuskan memberikan kembali insentif PPN DTP sebesar 100% untuk September 2024 sampai Desember 2024. Insentif tetap diberikan paling banyak atas bagian DPP sampai dengan Rp2 miliar dari harga jual rumah paling tinggi Rp5 miliar. Selain itu, dukungan Pemerintah pada sektor perumahan juga tetap diberikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024 dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya yakni Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi I Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Deputi II Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Plh. Deputi IV Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Deputi V Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Edwin Manansang, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, serta Staf Khusus, Tim Ahli, dan Tim Asistensi Kemenko Perekonomian berikut para pejabat Eselon II dan III di lingkungan Kemenko Perekonomian.
Sumber: ekon.go.id