SUARAMANADO. Jakarta, Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 merupakan momen penting bagi negara Indonesia dan diproyeksikan dapat memberikan manfaat strategis bagi Indonesia, baik dari segi ekonomi maupun sosial-budaya. Mengingat pentingnya momen Presidensi G20 Indonesia tersebut, Pemerintah terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mensosialisasikan G20 dan mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk turut aktif berkontribusi.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku pengampu Sherpa Track juga terus menggaungkan Presidensi G20 Indonesia melalui berbagai upaya, mulai dari publikasi kepada masyarakat, sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa, hingga menyelenggarakan media briefing bagi awak media. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi yang juga Co-Sherpa dalam G20, Senin (6/06), menjadi narasumber dalam media briefing yang berlangsung di Media Center Kemenko Perekonomian.
“Penyampaian substansi kepada publik harus kita lakukan secara terus-menerus, sampai nanti Konferensi Tingkat Tinggi di bulan November bisa dipahami apa sebenarnya tujuan dari agenda G20,” ujar Deputi Edi.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Edi menjelaskan kepada para awak media yang hadir tentang kegiatan Empower Initiative Plenary ke-2, Employment Working Group, Digital Economy Working Group, Education Working Group, dan Development Working Group. Forum-forum tersebut telah dilaksanakan dalam rentang bulan April hingga Mei tahun 2022 di Yogyakarta.
Selanjutnya, Deputi Edi juga menjelaskan tentang Health Working Group yang diselenggarakan di Lombok pada 6-7 Juni ini. Hasil dari forum-forum tersebut akan kembali ditindaklanjuti ke depannya sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing agenda.
“Target yang terdekat pada tanggal 7 sampai 8 Juli nanti akan diadakan pertemuan- pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri. Nanti kemudian akan diikuti dengan pertemuan tingkat Sherpa yang ke-2 untuk membahas update dari perkembangan pembahasan di semua Working Group. Kemudian dilanjutkan lagi pertemuan Finance Track, dan juga pertemuan Menteri Keuangan dan Bank Sentral. Dalam pertemuan tersebut akan disepakati berbagai hal yang saya kira ini menjadi bagian penting dari G20,” jelas Deputi Edi.
Terkait Health Working Group, Deputi Edi menyampaikan bahwa kelompok kerja kesehatan telah menyampaikan beberapa capaian yang dihasilkan yakni konsensus untuk menyediakan anggaran mobilisasi dana internasional dalam rangka antisipasi bila terjadi pandemi berikutnya. Hal tersebut juga terkait dengan standarisasi dan harmonisasi aturan kesehatan yang akan memudahkan dalam proses mobilitas, termasuk aplikasi PeduliLindungi yang sudah diakui oleh dunia internasional dan beberapa capaian lainnya.
“Kita harapkan nanti dalam pertemuan berikutnya dapat menghasilkan lagi hal yang signifikan sehingga bisa membantu juga untuk kepentingan nasional, terutama untuk pemulihan pasca pandemi,” pungkas Deputi Edi.
Sumber : ekon.go.id