SUARAMANADO, Jakarta: Dalam upaya menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru, Ekraf Tech Summit 2025 mempertemukan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi smart mobility yang menciptakan kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Gagasan ini tertuang dalam panel pertama dengan menampilkan praktik terbaik dari pemerintah daerah dan pusat serta strategi dan inovasi yang dapat diadopsi kota-kota lain di Indonesia untuk meningkatkan kualitas transportasi dan mobilitas masyarakat.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menekankan bahwa inovasi smart mobility bukan sekadar soal transportasi, tetapi juga peluang bagi industri kreatif digital untuk tumbuh. “Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, dan kreator lokal akan menghadirkan solusi transportasi yang inovatif sekaligus mendorong subsektor kreatif menjadi the new engine of growth. Smart mobility juga menjadi bagian penting dari visi jangka panjang Indonesia Emas 2045, untuk membangun kota yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Dinas Kominfo Provinsi DIY, Sayuri Egaravanda, menekankan penerapan smart mobility di Yogyakarta yang sejalan dengan ekspektasi masyarakat. “Kami fokus pada transportasi publik yang aman, nyaman, dan rendah emisi, sekaligus memastikan akses bagi lansia, difabel, dan kelompok rentan. Upaya ini juga mendukung aktivitas ekonomi kreatif, budaya, dan inovasi lokal, termasuk sektor pariwisata yang menjadi ruang bagi kreator untuk berkembang,” ujar Sayuri.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, menyoroti integrasi sistem transportasi di wilayahnya. “Di Sumedang, kami mengembangkan transportasi publik yang efisien melalui integrasi antar kampus, digitalisasi pembayaran, serta kebijakan smart governance. Pendekatan ini mendukung ekosistem mobilitas yang lebih terkoordinasi dan sekaligus memberi kemudahan akses ke kawasan ekonomi kreatif, UMKM, dan aktivitas inovasi lokal, sehingga bisa diadopsi oleh kota-kota lain,” jelas Tuti.
Di sisi lain, Kepala Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Kementerian Perhubungan, Bernadette Endah Sekar, menambahkan perspektif teknis dan regulasi nasional. “Keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan transportasi menjadi prioritas utama. Pemanfaatan teknologi seperti sistem ITS, integrasi data, dan solusi cerdas memungkinkan mobilitas yang lebih aman dan nyaman. Kami juga menekankan penggunaan energi terbarukan dan penguatan keamanan siber, sehingga seluruh ekosistem transportasi dapat beroperasi secara terintegrasi dan andal,” kata Bernadette.
Diskusi Panel Pertama menegaskan peran Ekraf Tech Summit 2025 dalam mendorong mobilitas cerdas dan berkelanjutan, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, kementerian, startup, dan investor. Hasil pembahasan diharapkan menjadi acuan bagi kota-kota lain dalam mengadopsi inovasi smart mobility, sekaligus membuka peluang bagi subsektor ekonomi kreatif untuk berkontribusi dalam transformasi mobilitas nasional.
Panel-panel berikutnya akan menyoroti penguatan ekosistem startup, regulasi, dan strategi kolaborasi industri, sebagai langkah nyata mempercepat implementasi smart mobility di seluruh Indonesia.
Turut mendampingi Menteri Ekraf, yakni Dessy Ruhati (Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama), Agustini Rahayu (Deputi Bidang Kreativitas Media), Restog Krisna Kusuma (Staf Ahli Bidang Pendanaan dan Pembiayaan), Rian Firmansyah (Staf Khusus Menteri Ekraf Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga), serta Dandy Yudha Feryawan (Direktur Teknologi Digital Baru).
Turut hadir dari berbagai kementerian dan lembaga, antara lain: Murtopo Simbolon, Deputi Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian RI; Odo Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kementerian Koordinator Pembangunan Kewilayahan; Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK; Edwin Hidayat Abdullah, Dirjen Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika; Masyita Crystallin, Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan; Tubagus Nugraha, Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Ekonomi, Dewan Ekonomi Nasional; Tiar Nabilla Karbala, Staf Kepresidenan bidang UMKM dan Teknologi Digital; serta Rowan Fraser, GGGI Indonesia Country Representative.
Sumber: ekraf.go.id












