SUARAMANADO, Malang : Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nunung Nuryartono melakukan tinjauan langsung ke Desa Selorejo, Kabupaten Malang, pada Kamis (7/9). Tinjauan tersebut dilakukan untuk memastikan program penanganan kemiskinan ekstrem di masyarakat berjalan dengan baik.
Nunung mengatakan, pihaknya menjumpai beberapa keluarga yang masih memerlukan penyesuaian data dan verifikasi ulang berdasarkan kondisinya saat ini. Namun begitu, pada dasarnya keluarga yang dikunjungi itu telah terdaftar dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan kategori desil yang beragam.
“Semua pada dasarnya sudah terdaftar di P3KE. Sudah juga mendapat bantuan langsung tunai dari desa, tetapi yang lansia ini perlu mendapat perhatian lebih,” ucapnya.
Nunung menambahkan, pihaknya berharap desa dapat selalu memperhatikan perubahan kondisi warganya yang sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan kondisi ekonomi, baik itu disebabkan karena menderita sakit, kehilangan pekerjaan, hingga anggota keluarga yang meninggal dunia.
Menurutnya, sejumlah faktor itu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi yang dialami oleh keluarga tersebut. Pemerintah desa diharapkan dapat responsif dan mampu menjangkau kondisi-kondisi yang tidak terduga seperti itu di masyarakat.
“Kami berharap perhatian desa ini tidak putus, terutama lansia karena sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa, harus dibantu,” ujar Nunung.
Nunung menyampaikan, pihaknya yakin Pemerintah Desa Selorejo dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem yang ada di wilayah itu. Mengingat saat diajak berkeliling oleh Bambang Suponyono selaku Kepala Desa Selorejo, Ia diperlihatkan sejumlah potensi desa yang sedang diolah oleh Badan Usaha Miliki Desa berupa pertanian Jeruk dan kolam penangkaran Nila yang berlokasi di atas Tanah Kas Desa.
Sementara itu, Desa telah mendapatkan akses data P3KE dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang, tercatat terdapat 1.331 individu yang berada di desil 2 dan 3. Melalui data tersebut telah dilakukan verifikasi dan validasi, sebanyak 71 individu akan menerima intervensi program, dimana 33 diantaranya telah memperoleh program Bantuan Langsung Tunai Desa.
Kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang sendiri berada di angka 0,91 persen per Maret 2022. Angka tersebut menempatkan Kabupaten Malang berada di peringkat ke delapan se-Jawa Timur. Sementara itu, terdapat 1,56 persen warga Jawa Timur yang berada di garis kemiskinan ekstrem per September 2022.
Sumber : kemenkopmk.go.id